Thursday, April 4, 2019

Bentuk-Bentuk Perilaku Antisosial

Antisosial atau biasa disingkat ansos umumnya dianggap sebagai sikap yang suka mengasingkan diri dari lingkungan. Orang yang dianggap antisosial  biasanya yakni orang yang selalu suka menyendiri dan tidak mempunyai banyak teman. Secara umum, antisosial yakni sebuah sikap yang tidak memperdulikan pandangan umum dan evaluasi orang lain terhadap diri sendiri. Oleh alasannya itu, biasanya orang yang dianggap antisosial identic dengan pelanggar, pembangkan dan tukang bandel. Bentuk-bentuk sikap antisosial muncul alasannya banyak sekali macam hal, menyerupai deviasi individual, deviasi situasional, deviasi biologis, da nada pula sikap antisosial yang bersifat sosiokultural. Berikut ini yakni klarifikasi mengenai bentuk-bentuk sikap antisosial.

Bentuk sikap antisosial alasannya deviasi individual


Sikap antisosial alasannya deviasi individual muncul alasannya faktor dari dalam diri individu itu sendiri. Beberapa faktor itu antara lain yakni pembawaan karakter, penyakit atau kecelakaan pada masa kemudian sampai adanya imbas dari sosiokultural budaya tertentu. Bentuk sikap antisosial yang muncul alasannya deviasi individual antara lain yakni :
  1. Pembandel, yaitu orang yang tidak mau merubah pendiriannya dan tidak mau tunduk pada nasehat-nasehat orang di sekelilingnya.
  2. Pembangkang, yaitu orang yang tidak tunduk pada hukum yang dibentuk oleh pihak yang berwenang. 
  3. Pelanggar, yaitu orang yang suka untuk melaksanakan tindakan yang melanggar dan melenceng dari hukum yang dibuat. 
  4. Penjahat, yaitu orang yang tidak mematuhi norma-norma dan hukum yang ada dalam tatanan masyarakat serta cenderung melaksanakan perbuatan yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain.

 Antisosial atau biasa disingkat ansos umumnya dianggap sebagai sikap yang suka mengasi Bentuk-Bentuk Sikap Antisosial

Bentuk sikap antisosial alasannya deviasi situasional


Sikap antisosial alasannya deviasi situasional muncul alasannya adanya imbas situasi dan keadaan dari luar individu yang memengaruhi tingkah laku seseorang. Bentuk-bentuk sikap antisosal alasannya deviasi situasional diantaranya yakni :
  1. adanya degradasi sopan santun atau demoralisasi  pada orang-orang yang bekerja pada tempat tertentu berupa  kata-kata keras dan radikal alasannya imbas dari tempatnya bekerja.
  2. adanya cukup umur yang mempunyai tingkah laku yang kasar 
  3. perempuan yang mengalami menopasuse juga mempunyai tekanan batin yang dapat mengarah pada sikap antisosial. 
  4. menunda perkawinan mengakibatkan deviasi seksual. 
  5. sikap homoseksual yang muncul pada narapidana yang ada di forum permasyarakatan


Bentuk sikap antisosial alasannya deviasi biologis 


Perbedaan ciri-ciri biologis dapat mendorong seseorang atau sekelompok orang mempunyai sikap antisosial. Beberapa perbedaan biologis itu antara lain yakni ciri-ciri ras menyerupai warna kulit, bentuk maupun tinggi badan. Perbedaan biologis alasannya cacat luka maupun gangguan fisik alasannya kehilangan anggota tubuh juga memicu sikap antisosial alasannya deviasi biologis ini. Bentuk-bentuk sikap antisosial yang muncul alasannya deviasi biologis diantaranya yakni :
  1. Egoisme, yaitu suatu bentuk sikap merasa paling unggul dibanding yang lainnya. Sejarah mencatat bahwa Nazi Jerman pernah mencoba untuk membantai dan menghilangkan semua ras di muka bumi alasannya mengaggap ras Arya yakni ras unggul dan terbaik manusia.
  2. Rasisme, yaitu sikap membeda-bedakan orang menurut suku dan warna kulit sehingga mengakibatkan terjadinya diskriminasi. 
  3. Rasialisme, intinya sama dengan rasisme yang melaksanakan diskriminasi terhadap ras lain.
  4. Stereotip, yaitu menganggap gambaran kaku suatu kawasan yakni kebenaran tanpa perlu mengecek apa yang benar-benar terjadi. Contoh sterotip yakni pandangan bahwa budaya timur yakni budaya sopan dan santun.


Bentuk sikap antisosial yang bersifat sosiokultural 


Berikut ini yakni bentuk sikap antisosial yang bersifat sosiokultural :
  1. Primordialisme, yaitu suatu sikap berpegang teguh kepada hal-hal telah menempel pada diri individu semenjak semula, menyerupai suku bangsa, ras, agama ataupun asal-usul kedaerahan oleh seseorang dalam kelompoknya, kemudian meluas dan berkembang. Sikap  ini muncul alasannya adanya anggapan istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial maupun adanya impian mempertahankan keutuhan kelompok terhadap bahaya dari luar serta adanya nilai-nilai terkait sistem keyakinan berupa nilai-nilai agama dan pandangan hidup. 
  2. Etnosentrisme atau fanatisme suku bangsa, yaitu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan standar ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
  3. Sekularisme, yaitu suatu sikap yang mengesampingkan dan mamisahkan agama dari hal-hal lain yang bersifat non agama menyerupai teknologi maupun pemerintahan. 
  4. Hedonisme, yaitu suatu sikap insan yang suka hidup bermewah-mewahan, glamour dan berfoya-foya tanpda adanya kepedulian terhadap orang lain. 
  5. Fanatisme, yaitu suatu sikap mengasihi sesuatu secara berlebihan sehingga buta akan hal-hal negative yang ada pada hal yang dicintainya tersebut. Sikap ini dapat menjadikan perpecahan kalau terus terjadi.
  6. Diskriminasi, yaitu suatu sikap yang dilakukan untuk membeda-bedakan seseorang dengan orang lain ataupun sekelompok orang dengan kelompok orang lainnya. Beberapa penyebab terjadinya diskriminasi yakni adanya perbedaan terutama dalam hal budaya, ras, bahkan agama.

Sikap antisosial intinya bukanlah sikap yang baik untuk terus dipertahankan dalam diri. Sikap antisosial dapat menjadikan perpecahan kalau terus dipelihara dalam jangka waktu yang lama. 

Load comments