Tuesday, April 9, 2019

Contoh Kerugian Tanggapan Produksi Dan Cara Mengurangi Imbas Kerugian Tanggapan Proses Produksi

Kemungkinan besar, selama ini kita hanya tahu bahwa proses produksi memperlihatkan banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Pernahkah kita menyadari bahwa aktivitas produksi membawa akhir yang negative pula pada kehidupan insan ? ada banyak pola kerugian akhir produksi. Pada  kesempatan ini akan dibahas mengenai kerugian tersebut, serta apa imbas kerugian akhir produksi dan bagaimana cara penanggulangannya.

Sebagai contoh, coba bayangkan produksi kertas. Berapa banyak hutan yang harus ditebang untuk menghasilkan kertas itu ? berapa usang imbas kerusakan itu hingga bisa mencemari kehidupan insan di sekitarnya. Apakah perusahaan itu telah berlaku adil dengan mempekerjakan warga setempat yang hutannya diambil. Bagaimana nasib binatang yang ada di hutan tersebut. Itulah sedikit citra singkat mengenai cntoh kerugian akhir produksi.

 selama ini kita hanya tahu bahwa proses produksi memperlihatkan banyak manfaat untuk kehidupa Contoh Kerugian Akibat Produksi dan Cara Mengurangi Dampak Kerugian Akibat Proses Produksi


Produksi memang mempunyai peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan insan terhadap barang dan jasa. Akan tetapi, kalau produksi tidak dijalankan dengan baik dan tidak memakai pertimbangan yang bijaksana maka produksi sanggup merugikan manusia. Contoh kerugian yang diakibatkan oleh produksi: 
  1. Adanya perlakuan absolut produsen/pengusaha terhadap pekerja, menyerupai memperlihatkan upah sangat rendah, tidak menyediakan akomodasi keselamatan kerja, mempekerjakan anak-anak di anak-anak alasannya murah, dan lain-lain. 
  2. Adanya pembuangan limbah sisa produksi ke sungai-sungai atau ke tempat-tempat yang sangat membahayakan ekosistem dan manusia. 
  3. Adanya penebangan hutan yang tidak terkontrol (liar) yang bisa menimbulkan kerusakan hutan, tanah longsor, banjir, serta berkurangnya areal “paru-paru dunia”. Karena salah satu fungsi hutan ialah sebagai paru-paru dunia yang mengubah CO2 (karbon dioksida) menjadi O2 (Oksigen) yang sangat diharapkan manusia.
  4. Adanya barang-barang hasil produksi yang tidak ramah lingkungan alasannya mengandung zat-zat berbahaya yang di antaranya bisa merusak lapisan ozon pelindung bumi. 
  5. Adanya produk-produk jasa yang bisa merusak watak masyarakat, menyerupai jasa siaran televisi yang banyak mengandung kekerasan dan pornografi, dan lain-lain. 
  6. Adanya pembangunan pabrik-pabrik (tempat produksi) di sembarang tempat yang tidak sesuai dengan tata kota. Hal ini bisa mengganggu ketenangan masyarakat dan menimbulkan kesulitan dalam mengontrol banyak sekali polusi yang ditimbulkan, di antaranya polusi air, polusi tanah, polusi udara, dan polusi suara.

Berikut ini cara-cara yang harus dilakukan produsen semoga produksi bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan bisa mencegah terjadinya kerugian. 
  1. Dalam berproduksi, produsen wajib memerhatikan kesejahteraan dan keselamatan kerja karyawan. Caranya dengan memperlihatkan upah di atas UMR atau sama dengan UMR (upah minimum regional), serta menyediakan akomodasi keselamatan kerja, asuransi jiwa, dan mengusahakan dana hari tua/pensiun. 
  2. Dalam berproduksi produsen wajib memperhatikan tata cara pembuangan limbah yang benar dan sesuai dengan hukum yang berlaku, di antaranya Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 perihal Pengolahan Limbah. Dengan demikian, bisa dihindarkan munculnya polusi udara, polusi air, polusi tanah yang membahayakan ekosistem dan manusia. 
  3. Hindarilah mengeksploitasi alam secara berlebihan yang menimbulkan kerusakan lingkungan, menyerupai penebangan hutan secara liar, penggunaan bulu atau bab bintang yang dilindungi, pengiriman/penyelundupan flora dan binatang khas Indonesia ke luar negeri, dan lain-lain. 
  4. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar untuk mengatasi jumlah pengangguran, usahakan memakai cara produksi yang bersifat padat karya (labour intensive) bukan padat modal (capital intensive). 
  5. Agar manfaat produksi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indone- sia, pendirian tempat-tempat produksi hendaknya tidak terpusat di Pulau Jawa atau di tempat Indonesia bab barat. 
  6. Hendaknya produksi barang-barang yang tidak ramah lingkungan dikurangi atau dihilangkan, menyerupai barang-barang yang memakai freon, alasannya zat ini bisa merusak lapisan ozon. Barang-barang yang memakai freon, misalnya AC, lemari es, dan lain-lain. 
  7. Usahakan melaksanakan produksi yang bersifat daur ulang sehingga bisa mengurangi penumpukan sisa-sisa/sampah-sampah industri sebelumnya. Contoh: produksi daur ulang sampah plastik, besi, aluminium, kertas, dan lain-lain. 
  8. Tidak melaksanakan aktivitas promosi yang berlebihan sehingga sanggup merugikan dan menyesatkan konsumen. 
  9. Membuat produk yang sesuai dengan standar dan mekanisme yang berlaku umum atau yang disahkan oleh forum yang berkompeten. Misalnya, dalam memproduksi air minum kemasan, produsen harus memperhatikan aspek mutu dan keamanan air minum. 
  10. Mencantumkan waktu kadaluwarsa bagi produk makanan minuman dan obat-obatan.

Peran pemerintah dan forum yang terkait juga diharapkan semoga aktivitas produksi bermanfaat bagi masyarakat, antara lain: 
  • Agar hasil produksi sanggup dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat dan bisa bersaing dengan luar negeri. Dan, dalam rangka menyambut kurun perdagangan bebas, sebaiknya pemerintah menekan/menghilangkan munculnya ekonomi biaya tinggi, menyerupai pungli, birokrasi yang bertele- tele, dan lain-lain. 
  • Agar produksi bisa mengangkat derajat kehidupan lapisan masyarakat menengah ke bawah, pemerintah perlu mendorong perjuangan produksi mereka dengan cara memperlihatkan kredit (pinjaman) lunak. 
  • Pemerintah dan masyarakat harus mengontrol dan mengendalikan produk-produk jasa yang bisa merusak watak masyarakat menyerupai jasa hiburan porno, dan lain-lain. 
  • YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) harus aktif berperan sesuai fungsinya masing-masing, semoga aktivitas produksi tidak merugikan konsumen/ masyarakat.

Demikianlah klarifikasi singkat mengenai pola kerugian akhir produksi. Semoga bermanfaat.

Load comments