Dewasa ini perubahan sosial merupakan suatu hal yang tidak sanggup dielakkan lagi. Perubahan sosial telah menjadi kepingan dari dinamika kehidupan manusia. Tanpa adanya perubahan sosial, insan tidak akan sanggup mencapai tingkat peradaban menyerupai ketika ini. Dalam ilmu sosiologi, ada dua faktor utama penyebab perubahan sosial. Yang pertama ialah faktor yang bersumber dari masyarakat itu sendiri, mencakup perubahan jumlah penduduk, adanya penemuan gres dalam teknologi, adanya konflik dan adanya revolusi. Faktor penyebab perubahan sosial yang kedua berasal dari luar masyarakat, mencakup faktor alam, peperangan dan imbas kebudayaan lainnya. Berikut klarifikasi mengenai faktor penyebab terjadinya perubahan sosial.
Faktor Intern Penyebab Perubahan Sosial
Ada beberapa faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan.
Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu sanggup disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga sanggup lantaran adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi sanggup menjadikan bertambahnya jumlah penduduk kawasan yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk kawasan yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, menyerupai munculnya aneka macam profesi dan kelas sosial.
Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan insan akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh lantaran itu aneka macam penemuan gres diciptakan oleh insan untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan gres yang mengakibatkan perubahan pada masyarakat mencakup proses discovery, invention, dan inovasi.
- iscovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan gres oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur gres itu sanggup berupa alat-alat gres ataupun ide- wangsit baru.
- Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan gres itu mendapatkan bentuk yang sanggup diterapkan atau difungsikan. Discovery gres menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan gres ini dalam kehidupan konkret di masyarakat.
- Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang mencakup suatu penemuan unsur gres serta jalannya unsur gres dari diterima, dipelajari, dan akhirnya digunakan oleh sebagian besar warga masyarakat.
Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial) maupun jasmaniah (material) memiliki imbas bermacam-macam. Biasanya imbas itu memiliki pola sebagai berikut:
- Suatu penemuan gres mengakibatkan perubahan dalam bidang tertentu, namun risikonya memancar ke bidang lainnya. Contohnya penemuan handphone yang mengakibatkan perubahan di bidang komunikasi, interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.
- Suatu penemuan gres mengakibatkan perubahan yang menjalar dari satu forum ke forum yang lain. Contohnya penemuan internet yang membawa akhir pada perubahan terhadap pengetahuan, pola pikir, dan tindakan masyarakat.
- Beberapa jenis penemuan gres sanggup menjadikan satu jenis perubahan. Contohnya penemuan internet, e-mail, televisi, dan radio mengakibatkan perubahan pada bidang info dan komunikasi.
- Penemuan gres dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan, sistem hukum, dan sebagainya) kuat terhadap forum kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola sikap sosial. Contohnya pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orang- orang Indonesia yang berguru di luar negeri pada awal kurun ke-20, mendorong lahirnya gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik dan lembaga- forum sosial gres yang bersifat nasional.
Konflik dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari sanggup memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses fasilitas yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik. Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik sanggup merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, contohnya jadi murung, pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu semoga lebih baik dari sebelumnya.
Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti dengan aneka macam perubahan mulai dari forum keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
Faktor Ekstern Penyebab Perubahan Sosial
Dengan melaksanakan interaksi sosial, banyak pengaruh- imbas dari luar masyarakat kita yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor ekstern yang mengakibatkan perubahan sosial adalah sebagai berikut.
Faktor Alam yang Ada di Sekitar
Masyarakat Berubah Bagi manusia, alam memiliki makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam memiliki nilai estetika yang mendorong insan untuk cinta pada alam. Alam sebagai sumber penyediaan bahan-bahan masakan dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi. Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di sekitar kita semoga tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan insan justru menjadikan munculnya kerusakan alam. Misalnya tindakan insan menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut sanggup menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan lantaran terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.
Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang lantaran biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan forum kemasyarakatannya kepada negara tersebut.
baca juga :
Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Terjadinya imbas kebudayaan masyarakat lain ialah sebagai berikut:
- Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi imbas timbal balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.
- Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa menyerupai radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini imbas kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu imbas dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
- Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan memiliki taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan itu saling menolak imbas kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya memiliki konflik fisik ataupun nonfisik.
- Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya memiliki taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi ialah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.