Sunday, April 7, 2019

Macam-Macam Protista Dan Referensi Protista Serta Ciri-Ciri Protista

Protista merupakan suatu organisme yang sel penyusunnya mempunyai inti yang bersifat eukariotik, sama mirip flora atau binatang tingkat tinggi. Inti sel mengandung kromosom dan pada reproduksi vegetatif sel mengalami pembelahan secara mitosis. Sitoplasmanya mengandung mitokondria dan vakuola-vakuola, membran selnya mempunyai hubungan kontinyu dengan endoplasmik retikulum dan membran inti. Alat pergerakannya  (silia, flagel) merupakan susunan benang-benang yang kompleks. Tempat hidupnya ada yang di air tawar, laut, dan darat. Parasit pada organisme lain. Hidupnya ada yang soliter (sendiri-sendiri) membentuk koloni metaseluler. Pada buku ini, Protista dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: Protista mirip jamur, mirip tumbuhan, dan mirip hewan. Berikut ini yakni klarifikasi mengenai macam-macam Protista, rujukan Protista dan ciri-ciri Protista.

1. Protista mirip jamur 

a. Myxomycotina 

Beberapa sifat yang dimiliki Myxomycotina mirip dengan jamur, struktur vegetatif Myxomycotina ini dinamakan plasmodium, merupakan masa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sel yang kuat. Plasmodium sanggup bergerak dengan gerakan ameboid di atas substrat dan sanggup mencerna mikrobia kecil lainnya ataupun partikel-partikel materi organik yang membusuk di dalam selnya. Selama kondisinya baik, plasmodium melanjutkan perkembangan vegetatifnya (masa sel bertambah dan pembelahan inti terus-menerus). Jika plasmodium merayap ke daerah yang kering maka akan dibuat badan-badan buah (“fruiting bodies”) yang strukturnya kompleks. 

Dengan berkembangnya tubuh buah ini maka terbentuklah spora berinti satu yang diselubungi dinding sel di dalam tubuh buah itu. Spora itu terbentuk dari inti plasmodium yang masing-masing memisahkan diri ke dalam bagian-bagian yang dibatasi oleh dinding sel. Spora-spora yang telah lepas dari tubuh buah akan menjadi gamet-gamet amoeboid yang berflagel, kemudian tiap pasang gamet akan bergabung menjadi zigot yang berflagel. Kemudian zigot kehilangan flagel dan menjadi plasmodium kembali. Jadi, inti plasmodium diploid dan meiosis berlangsung kembali pada waktu akan terbentuknya spora-spora. 

b. Slime Mold (jamur lendir) 


Habitat Protista mirip jamur ini ada di air tawar, tanah lembab, serasah daun dan flora atau batang kayu yang roboh. Organisme ini kemungkinan bekerjasama bersahabat dengan amoeba, hal ini menurut adanya kemiripan tingkah laris anggota jamur lendir tersebut dengan amoeba, yaitu bergerak dengan memakai kaki semu. Kaki semu dipakai untuk memfagosit basil atau mikroorganisme lainnya. Ciri khas organisme ini massa sel-selnya terpisah oleh membran, tidak seonositik dan merupakan organisme haploid. 

2. Protista mirip flora (ganggang) 

Tubuh alga/ganggang tidak sanggup dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta. Struktur tubuhnya beraneka ragam, ada yang uniseluler dan koloni dalam bentuk benang/pita, ada pula yang multisel dalam bentuk lembaran. Ada ganggang yang mempunyai alat gerak sehingga sanggup bergerak bebas, ada pula yang tidak sanggup bergerak. Ganggang mempunyai pigmen hijau daun yang disebut klorofil, sehingga sanggup melaksanakan fotosintesis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu ganggang juga mempunyai pigmen pemanis yang dominan. Habitat ganggang ada di lingkungan berair, menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada flora sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh binatang (epizoik). Reproduksi alga ada beberapa macam cara antara lain: 
  • Melalui pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan, masing-masing menjadi individu baru. Reproduksi ini terjadi pada ganggang bersel satu. 
  • Fragmentasi, yaitu pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Reproduksi ini terjadi pada ganggang yang berkoloni. 
  • Melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan sanggup bergerak atau berenang bebas dengan memakai satu atau dua flagelnya. Zoospora merupakan calon individu baru. 
  • Reproduksi seksual, yaitu melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot yang nantinya tumbuh menjadi individu baru. 

Berdasarkan dominasi pigmennya ganggang dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu ganggang hijau, ganggang keemasan, ganggang cokelat, ganggang merah. 

Ganggang Hijau (Chlorophyta) 

Ganggang ini banyak dijumpai pada tempat-tempat yang lembab, air tawar, laut. Pigmen-pigmen yang dimilikinya yakni pigmen hijau (klorofil) a, b, b-karoten dan xantofil. Ciri-ciri Chlorophyta, yaitu struktur tubuhnya ada yang uniseluler soliter, ada pula yang berkoloni (berkelompok). Bentuk tubuh Chlorophyta majemuk ada yang bulat, berbentuk filamen, lembaran dan ada yang ibarat flora tinggi. Kloroplasnya juga mempunyai bentuk bermacam-macam, ada yang mirip bintang, mirip mang-kok jala, ada pula yang mirip busa. Di dalam kloroplas terdapat DNA dan kromosom, juga pirenoid sebagai daerah penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum, lemak. Organel sel yang dimiliki selain kloroplas, yaitu tubuh golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma

Habitat ganggang hijau di lingkungan air tawar, laut, tanah-tanah yang basah, namun ada pula di daerah yang kering. Karena mempunyai klorofil, ganggang ini sanggup melaksanakan fotosintesis dan bersifat autotrof. Selain itu ada juga yang cara hidupnya membentuk simbiosis bersama organisme lain, contohnya dengan jamur membentuk lichenes (lumut kerak). Ganggang hijau berkembang biak secara vegetatif, maupun generatif. Perkembangbiakan dilakukan dengan fragmentasi dan dengan menghasilkan zoospora. Contoh ganggang hijau, yaitu Chlorococcum, Chlorella, Spirogyra, dan Ulva. 

Chrysophyta (Ganggang Keemasan) 

Habitat ganggang ini di air tawar, laut, dan daerah basah. Tubuhnya ada yang uniseluler ada pula yang multiseluler dan bentuknya beraneka ragam. Pigmen yang dimiliki berupa klorofil a, klorofil c, karoten, dan xantofil. Ganggang yang uniseluler di perairan sebagai komponen fitoplankton. Ciri-ciri Chrysophyta, antara lain: bentuk talus beraneka ragam, yaitu batang, telapak tangan, dan bentuk- bentuk gabungan contohnya pada diatom terdiri dari wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka), di antara wadah dan tutup terdapat celah (rafe). Contoh ganggang keemasan yang terkenal, yaitu diatomae, yang cara reproduksinya sanggup dijelaskan sebagai berikut. Reproduksi aseksualnya dengan cara membelah, yaitu sel diatomae membelah diikuti pembelahan plasmanya menjadi dua, yaitu satu tutup dan yang lain berupa kotaknya. Selanjutnya masing masing untuk tutup akan membentuk kotak gres dan kotaknya membentuk tutup gres juga.

Pembelahan mirip ini berlangsung berulang-ulang hingga didapatkan diatom yang ukurannya kecil sekali kemudian mati. Jika sel mencapai bentuk minimum, protoplas akan keluar menjadi tubuh yang disebut auksospora. Auksospora tumbuh dan mencapai ukuran normal sehingga terbentuklah kotak dan tutup mirip semula. Reproduksi generatifnya secara oogami, yaitu sel diatom mengalami reduksi sehingga terbentuklah gamet-gamet yang haploid, berupa sel telur dan sperma. Sel telur dan sperma akan bertemu dan melaksanakan pembuahan. Dengan demikian akan dihasilkan zigot, yang akan tumbuh menjadi individu dewasa. Dalam kehidupan manusia, ganggang keemasan mempunyai manfaat. Khusus diatom (Navicula) yang telah mati dan mengendap di dasar maritim membentuk endapan tanah yang bermanfaat sebagai materi penggosok, penyekat dinamit, materi pembuatan cat, pernis, materi dasar industri kaca, penyaring dan piringan hitam. Ganggang yang termasuk Chryzopyta: Diatom (Navicula), Ochromonas, Vaucheria. Navicula sebagai pembentuk tanah diatom. 

Ganggang Cokelat (Phaeophyta) 

Bentuk tubuh ganggang cokelat ibarat flora tingkat tinggi, panjangnya hingga beberapa meter. Sebagian besar tumbuh di maritim yang agak cuek dan sedang, hanya beberapa jenis yang yang hidup di air menempel pada batuan dengan alat pelekatnya semacam akar, talusnya mengapung di perairan. Disebut ganggang cokelat alasannya ganggang ini berwarna kecokelatan alasannya mempunyai pigmen fukosantin. Selain fukosantin, pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, dan diadinoxantin. Contoh ganggang cokelat antara lain Sargassum, Macrocystis, Fucus, Turbinaria. Ciri-ciri ganggang coklat antara lain yakni ukuran talusnya mikroskopis hingga makroskopis. Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang, dan ada juga yang tegak. Memiliki kloroplas tunggal berbentuk mirip benang ada pula yang berbentuk cakram (discoid). Kloroplasnya mengandung pirenoid untuk menyimpan cadangan masakan berupa laminarin. Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi (asam alginate), belahan dalam dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa. 

Ganggang merah (Rhodophyta)

Rhodophyta habitatnya di air laut, sering disebut dengan nama rumput maritim alasannya bentuk tubuhnya mirip rumput. Talusnya bersel banyak dan berbentuk mirip lembaran berwarna merah hingga ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-merahan. Pigmen lebih banyak didominasi yang dimiliki yakni pigmen warna merah yang disebut fikoeritrin, pigmen lain berupa pigmen fotosintetik fikobilin, klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Ciri ganggang merah, yaitu tidak mempunyai flagella, dinding selnya berlapis-lapis dan bisa menimbun kalsium karbonat (CaCO3). Kloroplasnya mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis, berupa tepung fluoride (sejenis karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan berwarna kemerahan kalau ditambah dengan iodium. Beberapa rujukan ganggang merah antara lain: Gracilaria, Gelidium, Eucheuma spinosum, Batrachospermum, Scinaiafurcellata. Manfaat ganggang merah dalam kehidupan sebagai penghasil agar-agar, sebagai materi makanan, mengeraskan es krim dan yoghurt, materi untuk obat, materi kosmetika, untuk mengemulsikan lemak cokelat batangan.

3. Protista Mirip Hewan atau Protozoa 

Protista mirip binatang biasa dikenal juga dengan protozoa. Protozoa mempunyai bentuk dan ukuran bervariasi, ukuran tubuhnya kurang dari 10 mikron, meskipun ada juga yang mencapai 6 mm. Protozoa di perairan sebagai komponen zooplankton. Bakteri, protista lain, dan materi-materi organik yang telah mati dan hancur (detritus) sebagai materi makanannya. Cara hidupnya ada yang soliter, ada pula yang koloni. Jika keadaan lingkungannya kurang menguntungkan protozoa sanggup melindungi dirinya dengan membentuk kista.

 Protista merupakan suatu organisme yang sel penyusunnya mempunyai inti yang bersifat eukar Macam-Macam Protista dan Contoh Protista serta Ciri-Ciri Protista


Jika lingkungan kembali normal protozoa akan aktif lagi. Dalam memperoleh makan protista mirip binatang ini ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas. Protozoa uniseluler telah mempunyai organel-organel sel mirip membran plasma, mitokondria, sitoplasma, dan inti sel. Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi: Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Reproduksinya secara aseksual dengan membelah diri, sedangkan secara seksual dengan konjugasi (perpaduan individu yang belum diketahui jenis kelaminnya). 

Rhizopoda 

Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain (hewan dan manusia). Salah satu rujukan rhizopoda yakni amoeba . Amoeba bentuknya tidak tetap (berubah-ubah), belahan luar tubuhnya diseliputi membran sel/membrane plasma sebagai pelindung isi sel. Membran ini berfungsi untuk membentuk kaki semu (pseudopodia), pertukaran gas (O2  dan CO2), memasukkan masakan (fagositosit), ekskresi, serta menanggapi rangsang dari sekitarnya. 

Flagellata 

Ciri flagellata ini mempunyai satu flagela/bulu cambuk sebagai alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang berfungsi untuk memasukkan masakan ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup bebas, saprofor sisa-sisa organisme namun ada juga yang benalu pada binatang dan manusia. Flagellata dibedakan menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata Fitoflagellata mempunyai plastida Fitoflagellata juga sanggup melaksanakan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton, fitoflagellata mensuplai masakan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator.

Ciliata 

Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini dipakai untuk bergerak di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga sanggup pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang kaya akan zat organik. Bentuknya majemuk ada yang mirip sandal, lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk mirip sandal gampang kita dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa flora (misalnya pada air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini memilik dua inti, yaitu makro nukleus dan mikro nukleus, serta mempunyai vakuola kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi.

Sporozoa 

Sporozoa merupakan anggota Protista yang tidak mempunyai alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah posisi tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai benalu baik pada binatang maupun manusia. Contoh Sporozoa ini contohnya Plasmodium yang hidup pada sel darah merah, menjadikan penyakit malaria. Siklus hidup Plasmodium Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga mengeluarkan zat antikoagulan yang menjaga biar darah tidak membeku. Bersama zat antikoagulan tersebut keluarlah sporozoit dan masuk kedalam tubuh manusia. 

Demikianlah klarifikasi mengenai macam-macam Protista, rujukan Protista dan cir-cri Protista yang umum dikenal dalam kehidupan. Semoga bermanfaat.

Load comments