Wednesday, April 10, 2019

Objek Material Geografi Dan Objek Formal Geografi

Beberapa jago telah banyak mengemukakan objek kajian dari disiplin ilmu geografi, akan tetapi semuanya mempunyai perbedaan. Jika diurutkan kembali, akan terlihat bahwa objek geografi terdiri atas dua aspek, yaitu material dan formal. Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai objek material dan objek formal geografi.

Objek Material  Geografi


Objek material geografi adalah Geosfer yang terdiri atas Litosfer (lapisan kulit bumi), Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air), Biosfer (lapisan binatang dan tumbuhan), dan Antroposfer (lapisan manusia). Lapisan-lapisan tersebut bersama-sama dikaji pula oleh bidang ilmu lain. Contohnya kajian litosfer oleh Geologi, atmosfer oleh Klimatologi, Geofisika dan Meteorologi, hidrosfer oleh Hidrologi, biosfer oleh Biologi, dan antroposfer oleh disiplin ilmu, menyerupai Sosiologi, Antropologi, Politik, Ekonomi, dan disiplin ilmu-ilmu yang lainnya. 

Di manakah letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian dan kehidupan insan secara terintegrasi. Geografi juga mempelajari korelasi dan pengaruhnya secara timbal balik antara faktor fisikal dan insan secara menyeluruh? Oleh sebab itu, ilmu geografi berada pada dua pijakan antara ilmu alam dan ilmu sosial. Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi yaitu sebagai berikut. 
  1. Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup insan dan lingkungan yang kuat terhadap kehidupan manusia. 
  2. Geografi melihat penyebaran insan dalam ruang dan bagai mana ruang dengan segala sumber dayanya. 
  3. Geografi melihat ciri khas suatu tempat sehingga persamaan dan per- bedaan dari wilayah di permukaan bumi sanggup terlihat dengan jelas. 
  4. Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran, interelasi, gerakan, dan regionalisasi dari suatu wilayah. Sebagai misalnya dalam mengkaji duduk kasus banjir. 

Geografi tidak hanya melihat luas genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi dikaji juga bagaimana latar belakang timbulnya fenomena banjir tersebut. 

Bagaimana penggunaan lahan di tempat hulu, penggarapan lahan, kemiringan lereng, intensitas hujan, dan faktor sosial budaya penduduk setempat di tempat hulu sungai? Kajian jumlah dan kepadatan penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan potensi lingkungan. Kemudian, diamati juga bagaimana peranan tempat hilir sebagai tempat lim- pasan air, menyerupai lebar kedalaman sungai, penggunaan lahan, dan faktor sosial, budaya, serta ekonomi penduduk setempat di sekitar sungai. 


 Beberapa jago telah banyak mengemukakan objek kajian dari disiplin ilmu geogra Objek Material Geografi dan Objek Formal Geografi

Objek Formal Geografi


Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap tanda-tanda yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik berupa keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang geografi terhadap objek formal sanggup dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:
  1. pola persebaran tanda-tanda tertentu di permukaan bumi (spatial pattern);
  2. keterkaitan atau korelasi yang terjadi antargejala atau fenomena tersebut (spatial system); dan 
  3. perkembangan atau perubahan yang terjadi pada tanda-tanda tersebut (spatial process). Dari pandangan objek formal, maka akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH + 1H. 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi sehingga hasil uraiannya terang sebagai cara pandang geografi. Pertanyaan- pertanyaan tersebut yaitu sebagai berikut:
  1. What Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apa yang terjadi. 
  2. Where Pertanyaan mengenai lokasi, persebaran fenomena atau tanda-tanda di permukaan bumi dengan tujuan untuk mengetahui di mana fenomena atau tanda-tanda tersebut terjadi. 
  3. When Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui kapan insiden tersebut terjadi. 
  4. Why Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui mengapa insiden tersebut sanggup terjadi. 
  5. Who Pertanyaan ini untuk mencari pelaku dari terjadinya suatu insiden di alam, semoga orang mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut atau individu yang terlibat di dalamnya. 
  6. How Pertanyaan ini untuk mencari tanggapan dari bagaimana insiden tersebut seharusnya sanggup diselesaikan dengan baik. 

Contoh penerapan aplikasi penggunaan 5WH + 1H dalam mengkaji peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu sebagai berikut. 

  1. (What) Apa yang terjadi? Bencana alam tsunami. 
  2. (Where) Di mana terjadi peristiwa tersebut? Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi Sumatra Utara serpihan barat. 
  3. (When) Kapan terjadi peristiwa tsunami tersebut? Pada Minggu pagi, sekitar pukul 08.40 WIB, 26 Desember 2004.
  4. (Why) Mengapa terjadi peristiwa tersebut? Bencana tersebut terjadi sebab pergerakan (dislokasi dan deformasi) lempeng tektonik Samudra Hindia-Australia yang bergesekan dengan lempeng tektonik Benua Eurasia (bagian Sumatra). Terjadi gempa bumi ber kekuatan 9,2 skala richter di dasar maritim Samudra Hindia. Akibatnya, air maritim yang berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang besar (tsunami). Gelombang menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh dan sekitarnya. 
  5. (Who) Siapa yang menyebabkannya? Tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) dan luar bumi (tenaga eksogen) yang menimbulkan terjadinya gempa bumi berupa gelombang tsunami.
  6. (How) Bagaimana cara menanggulanginya? Daerah sepanjang pantai barat Pulau Sumatra merupakan tempat yang berpotensi sering terjadi gempa bumi dan tsunami. Oleh sebab itu, cara penanggulangan peristiwa tersebut antara lain sebagai berikut. a) Pembuatan undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi berbentuk kota besar di sepanjang tempat jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam undang-undang perencanaan wilayah. b) Memberikan penyuluhan (public education) kepada penduduk perihal kondisi geologis tempat yang berpotensi akan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Sehingga setiap individu selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai gelombang tsunami. c) Pengembangan sistem pemantauan terhadap gempa bumi dan tsunami. d) Pengembangan sistem peringatan dini di tempat rawan gempa bumi dan tsunami.
Tema yang paling fundamental dari objek formal geografi yaitu region yaitu kesatuan tempat yang menawarkan karakteristik tertentu atau ciri khas yang sanggup dibedakan dengan tempat lainnya. Karakteristik atau ciri khas suatu tempat sanggup berupa karakteristik aspek fisik, manusia, atau adonan dari keduanya. Terdapat banyak cara untuk memilih region bergantung pada kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, kegiatan ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama, etnik, dan kriteria-kriteria lainnya). Ruang lingkup atau cakupan region pun sangat bervariasi, menyerupai desa, kota, kabupaten, provinsi, negara, atau himpunan-himpunan internasional, misalnya region Asia Tenggara.

Regionalisasi intinya yaitu pengumpulan, peng klasifikasian atau pengelompokan wilayah ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelom pokan tersebut pada hasilnya akan tampak tempat yang menawarkan adanya persamaan dan perbedaan. Objek formal studi geografi yaitu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Konsep geografi sangat beragam, salah satunya mencakup lokasi, jarak, tempat, korelasi timbal balik, gerakan dan perwilayahan.

Demikianlah klarifikasi mengenai objek material geografi dan objek formal geografi. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Load comments