Proses perubahan sosial dalam masyarakat ialah hal yang sangat lumrah dan sangat mungkin terjadi dalam kehidupan manusia. Perubahan sosial bisa terjadi alasannya ialah masuknya unsur kebudayaan baru. Dalam ilmu sosiologi, perubahan sosial sanggup terjadi melalui 4 cara, yaitu difusi, akulturasi, asimilasi dan akomodasi. Berikut ini klarifikasi mengenai pengertian dan contohnya.
Pengertian Difusi dan pola difusi
Difusi ialah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut sanggup dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
Difusi intramasyarakat (intrasociety diffusion), yaitu difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
- Adanya suatu ratifikasi bahwa unsur gres tersebut memiliki banyak kegunaan.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
- Unsur gres yang berlawanan dengan unsur usang kemungkinan besar tidak akan diterima.
- Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang gres tadi akan dengan gampang diterima atau tidak.
- Pemimpin atau penguasa sanggup membatasi proses difusi tersebut.
Difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion), yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat ialah sebagai berikut.
- Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
- Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat inovasi gres tersebut.
- Pengakuan akan kegunaan inovasi gres tersebut.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur inovasi gres tersebut.
- Peranan masyarakat dalam mengembangkan inovasi gres tersebut.
- Paksaan untuk mendapatkan unsur gres tersebut.
Mengenai masuknya unsur-unsur gres ke dalam suatu masyarakat sanggup terjadi melalui penyerapan secara damai, penyerapan dengan kekerasan, dan simbiotik.
- Perembesan tenang (penetration passifique), yaitu masuknya unsur gres ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun justru menjadikan masyarakat yang mendapatkan semakin maju. Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
- Perembesan dengan kekerasan (penetration violente), yaitu masuknya unsur gres ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima. Contohnya masuknya budaya absurd pada masa penjajahan kolonial Belanda.
- Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.
Ada tiga macam proses simbiotik, yaitu mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.
- Mutualistik, yaitu simbiose yang saling menguntungkan.
- Komensalistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan, tetapi pihak lain tidak untung namun juga tidak rugi.
- Parasitistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan laba dan pihak lain menderita kerugian.
Pengertian Akulturasi dan Contoh Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok insan dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan absurd sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli. Proses akulturasi sanggup berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya absurd yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
Pengertian Asimilasi dan Contoh Asimilasi
Asimilasi ialah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan insan yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara eksklusif dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing- masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya. Asimilasi terjadi sebagai perjuangan untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu komitmen berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara eksklusif dan terus- menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
Pengertian Akomodasi dan Contoh Akomodasi
Akomodasi sanggup diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, fasilitas menunjuk kepada usaha-usaha insan untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.
baca juga :
Proses perubahan sosial sanggup berupa difusi, akulturasi, fasilitas dan asimilasi. Dalam proses perubahan sosial itu, maka sebaiknya kita bijak dalam mengikuti perubahan. Terkadang suatu kebudayaan tidak cocok dengan kebudayaan lainnya.