Di kurun moderen, kerja sebagai pegawai sudah tidak popular lagi. Oleh alasannya itu, banyak anak muda kurun milenial yang mulai sadar untuk menjadi wirausahawan atau pengusaha. Selain tidak memberatkan APBN, wirausaha juga membuka lapangan kerja. Dengan demikian, peranan kewirausahaan dalam perekonomian nasional sangat penting bagi kemajuan bangsa. Wirausahawan memainkan tugas sebagai pencetus perekonomian dan pembangunan nasional di Indonesia.
Pada masa kini ini, perkembangan ekonomi dunia telah mengalami perubahan dengan cepat dan memasuki bentuk ekonomi pasar yang lebih terbuka (liberalisasi perdagangan). Bangsa Indonesia yang merupakan bab dari perekonomian dunia juga harus mengikuti perubahan tersebut. Permasalahannya kini bagaimana acara pelaku ekonomi Indonesia bisa menghadapi pasar global dengan daya saing yang tinggi.
Salah satu faktor penting dalam mempersiapkan daya saing ekonomi nasional yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang aktif, kreatif, dan inovatif sebagai pelaku ekonomi. Peningkatan kualitas sumber daya insan perlu dilakukan untuk berbagi SDM sebagai wirausaha sekaligus sebagai insan dan sumber daya pembangunan. Untuk itu perlu menanamkan dan berbagi jiwa, semangat serta perilaku kewirausahaan menyerupai berikut ini.
- Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian.
- Kemauan dan kemampuan memecahkan dilema dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha.
- Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
- Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan adat bisnis yang sehat.
Adanya wirausaha-wirausaha nasional akan membawa manfaat baik untuk dirinya sendiri, masyarakat maupun bagi perekonomian nasional. Berikut ini tugas wirausaha bagi perekonomian nasional.
Meningkatkan Produktivitas
Produktivitas merupakan kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru. Seorang wirausaha bisa membuat sesuatu yang kreatif dan inovatif. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha termasuk orang yang produktif. Semakin banyak wirausahawan tentunya produktivitas semakin meningkat, yang pada hasilnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk berbagi hasil kreativitas, para wirausaha tentunya membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja yang semakin meningkat menunjukkan terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat yang semakin besar. Dengan demikian, terbukanya lapangan kerja gres sanggup mengurangi jumlah pengangguran yang pada hasilnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mendorong Inovasi
Wirausaha bersahabat kaitannya dengan penciptaan sesuatu yang kreatif dan inovatif. Mereka bisa berbagi metode-metode gres yang inovatif. Misalnya produk kecantikan bahwasanya sudah ada semenjak dahulu, oleh Moeryati Sudibyo produk kecantikan dikemas dan dikembangkan dengan aneka macam inovasi. Seperti pembersih dan penyegar wajah dikemas dalam satu langkah (two in one). Sepeda motor juga demikian sudah ada semenjak lama, namun akhir-akhir ini muncul sepeda motor yang didesain khusus wanita, sepeda motor yang tidak mengeluarkan banyak asap sehingga tidak menimbulkan polusi. Komputer juga demikian, yang dahulu komputer tidak bisa dibawa bepergian, tetapi kini dengan adanya penemuan muncul komputer yang bisa dibawa bepergian menyerupai laptop.
Membantu Organisasi Bisnis Besar
Bisnis yang sudah besar biasanya memperoleh komponen- komponen dari perusahaan kecil yang memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak memproduksi komponen tersebut alasannya tidak efisien kalau dilihat dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Ini merupakan peluang bagi wirausaha dalam berbagi kegiatannya.
Mengingat pentingnya tugas seorang wirausahawan dalam perekonomian, maka sudah saatnya masyarakat kita diberikan edukasi mengenai pengembangan usaha. Anak-anak perlu diajari karakter berwirausaha sedini munnkin. Anak-anak sekolah tidak perlu lagi didoktrin menjadi pegawai negeri semenjak kecil. Kewirausahaan akan meningkatkan derajat ekonomi suatu individu yang bisa berdampak luas bagi masyarakat banyak.
