Sel merupakan unit terkecil kehidupan makhluk hidup yang didalamnya mempunyai struktur sel dan terdiri dari organel-organel sel. Fungsi organel-organel sel berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sel ialah suatu pabrik yang di dalamnya sanggup disintesis ribuan molekul yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi tergantung fungsinya. Bentuk sel juga tergantung fungsinya. Garis tengah sel bervariasi antara 1 – 100 zm. Sel paling besar ialah sel telur angsa, sedangkan sel terpanjang ialah sel otot dan sel saraf. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, maka organisme dibedakan menjadi organisme uniseluler (terdiri atas satu sel, contohnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) dan multiseluler (terdiri atas banyak sel). Pada organisme multiseluler terjadi pembagian kiprah terhadap sel-sel penyusunnya. Struktur sel yang hidup intinya mempunyai bagian-bagian yang sama, yaitu: membran sel/ membran plasma, inti sel ( nukleus), sitoplasma, dan organel sel.
1. Membran Sel/Membran Plasma
Membran sel ialah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Lemak bersifat hidrofobik alasannya ialah tidak larut dalam air, sedangkan protein bersifat hidroſ lik alasannya ialah larut dalam air. Oleh alasannya ialah itu, selaput plasma bersifat selektif permeabel (hanya sanggup memasukkan/dilewati molekul tertentu saja) atau semipermeabel. Membran sel membatasi segala kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak gampang terganggu oleh efek dari luar.
Fungsi dari membran sel ini ialah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut dinding sel. Umumnya dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan lamela tengah yang sanggup terisi oleh zat-zat penguat menyerupai lignin, kitin, pektin, suberin, dan lain-lain. Selain itu, pada dinding sel tumbuhan adakala terdapat celah yang disebut noktah. Pada noktah/ pit sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut plasmodesma yang berfungsi menghubungkan sel satu dengan yang lain.
2. Inti Sel ( Nukleus)
Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam nukleus terdapat kromosom yang berisi DNA yang merupakan cetak biru bagi pembentukan banyak sekali protein terutama enzim. E nzim diharapkan dalam menjalankan banyak sekali fungsi di s itoplasma. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
- Selaput inti (karioteka),
- Nukleoplasma (kariolimfa),
- Kromatin/kromosom,
- Nukleolus (anak inti).
Fungsi dari inti sel ialah mengatur semua kegiatan (kegiatan) sel, alasannya ialah di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein.
3. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma, khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organel sel menjalankan banyak fungsi kehidupan menyerupai sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Penyusun utama dari sitoplasma ialah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel ialah benda-benda yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Organel Sel tersebut antara lain ribosom, retikulum endoplasma, mitokondria, lisosom, tubuh golgi, sentrosom, plastida, vakuola, mikrotubulus, mikroſ lamen, dan peroksisom.
a. Ribosom (ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang menempel sepanjang r etikulum endoplasma dan ada pula yang soliter atau bebas. Ribosom merupakan organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom ialah tempat sintesis protein. Struktur ini hanya sanggup dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Retikulum endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu:
- Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar). RE garang tampak garang alasannya ialah ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran.
- Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian alasannya ialah permukaan sitoplasmanya tidak mempunyai ribosom. Fungsi organel sel ini ialah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur retikulum endoplasma hanya sanggup dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Mitokondria (the power house)
Struktur mitokondria berbentuk menyerupai cerutu ini, mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista.
Fungsi mitokondria ialah organel sel yang berfungsi sebagai sentra respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup, alasannya ialah itu mitokondria diberi julukan the power house (pembangkit tenaga) bagi sel. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan binatang melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Contohnya enzim lisozim, yang berfungsi untuk menghancurkan struktur sel, contohnya dinding sel.
e. Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom)
Badan golgi terdiri dari kantung membran yang pipih (sisterne) yang tampak sebagai tumpukan pita. Kedua permukaan tumpukan membran pipih (sisterne) disebut sebagai muka cis dan muka trans. Muka cis berfungsi sebagai akseptor vesikula transpor dari RE, sedangkan muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor ialah bentuk transfer dari protein yang disintesis RE. Apabila protein ini tidak
f. Sentrosom (sentriol)
Struktur sentrosom berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub yang merupakan daerah melekatnya ujung benang gelendong pada kedua kutub tersebut. Struktur ini hanya sanggup dilihat dengan memakai mikroskop elektron.
g. Plastida
Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida ialah bab dari sel yang sanggup ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Plastida sanggup dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida, yaitu:
1) Leukoplas
Plastida jenis ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri atas: • Amiloplas, berfungsi untuk menyimpan amilum. • Elaioplas (lipidoplas), berfungsi untuk menyimpan lemak/minyak. • Proteoplas, berfungsi untuk menyimpan protein.
2) Kloroplas
Kloroplas ialah plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai daerah berlangsungnya fotosintesis.
dikeluarkan oleh tubuh golgi, maka akan disimpan di dalam sel sebagai lisosom.Badan golgi bekerjasama dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melakukan fungsi ekskresi, contohnya ginjal.
3) Kromoplas
Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen, misalnya: • Karoten (kuning). • Fikosianin (biru). • Fikosantin (cokelat). • Fikoeritrin (merah).
h. Vakuola (rongga sel)
Beberapa hebat tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel alasannya ialah tidak menjalankan sebuah fungsi tertentu secara aktif. Benda ini sanggup dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut tonoplas. Vakuola berisi: • garam-garam organik • glikosida • tanin (zat penyamak) • minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe) • alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dan lain-lain) • enzim • butir-butir pati Pada beberapa spesies dikenal adanya v akuola kontraktil dan vakuola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris dan kaku. Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai r angka sel. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelendong pembelahan. Selain itu mikrotubulus mempunyai kegunaan dalam pembentukan sentriol, ƀ agela, dan silia.
j. Mikrofilamen
Mikrofilamen menyerupai mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikroſ lamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (badan mikro)
Peroksisom ukurannya sama menyerupai l isosom. O rganel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
Demikianlah klarifikasi mengenai struktur sel dan fungsi organel-organel sel yang ada di dalamnya. Sel yang terdiri dari bagian-bagian sel mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan alasannya ialah segalanya berawal dari sel. Semoga bermanfaat.