Tidak selamanya insan akan diberikan kesehatan. Suatu ketika insan niscaya akan mengalami gangguan atau kelainan atau penyakit. Entah itu disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun usia. Ada banyak gangguan dan penyakit pada sistem koordinasi dan sistem indera manusia. Tidak ada salahnya jikalau semenjak kini kita menjaga kesehatan biar bisa terhindar dari segala macam penyakit. Berikut ini yakni beberapa gangguan, kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi dan sistem indera manusia.
Meningitis
Meningitis yakni radang yang terjadi pada membrane pelindung otak. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis merupakan penyakit serius pada sistem koordinasi insan lantaran letaknya bersahabat otak dan tulang belakang sehingga sanggup menjadikan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Sebagian besar meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, ibarat virus, bakteri, jamur, atau benalu yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Olga Syahputra yakni salah seorang komedian Indonesia yang meninggal akhir penyakit meningitis ini.
Alzheimer
Alzheimer yakni jenis kepikunan yang sanggup melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan adanya kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu aktivitas sosial sehari-hari. Penyakit pada sistem koordinasi insan ini timbul lantaran adanya proses degenerasi sel-sel neuron otak. Salah satu petinju legendaris sepanjang masa, Muhammad Ali, yakni salah seorang yang menderita penyakit Alzheimer.
Berikut ini yakni beberapa tanda atau tanda-tanda yang patut diwaspadai perihal kemungkinan hadirnya penyakit Alzheimer :
- Kemunduran memori atau daya ingat.
- Sulit melakukan aktivitas dan pekerjaan sederhana.
- Kesulitan berbicara dan berbahasa.
- Sulit dalam berhitung.
- Salah meletakkan benda.
- Penampilan jelek lantaran lupa cara berpakaian atau berhias.
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berpikir ajaib atau kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif, contohnya cenderung menjadi pendiam, tidak mau bergaul, dan menyendiri.
- Tidak sanggup membedakan jenis bau-bauan (kecuali sedang menderita flu)
Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun bersahabat yakni suatu keadaan di mana lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan pada sistem indera insan ini sanggup ditolong dengan memakai beling mata lensa cembung (positif).
Miopi
Miopi atau rabun jauh yakni suatu keadaan di mana lensa terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning. Penyakit pada sistem indera insan ini sanggup ditolong dengan memakai beling mata berlensa cekung (negatif).
Presbiopi
Presbiopi atau mata tua, sesuai dengan namanya umumnya terjadi pada orang tua. Cahaya sejajar yang tiba difokuskan di belakang retina alasannya yakni lensa terlalu pipih dan daya fasilitas lemah.
Astigmatisme
Astigmatisme yakni kelainan pada mata di mana kornea tidak rata sehingga cahaya sejajar difokuskan ke satu titik. Kelainan ini sanggup ditolong memakai lensa silindris.
Himeralopi
Himeralopi atau rabun senja yakni gangguan pada mata yang disebabkan lantaran kekurangan vitamin A. apabila hal ini berkelanjutan sanggup timbul bintik putih (bintot spot), kemudian terjadi pengeringan kornea (xeroftalmia), dan karenanya mengalami keratomalasi (rusaknya kornea).
Buta warna
Buta warna merupakan penyakit menurun. Terdapat banyak sekali macam tipe buta warna. Hal ini dipengaruhi oleh macam sel konus dan sel kerucut yang terdapat di dalam retina. Mata orang yang normal mempunyai tiga macam sel konus, yaitu iodopsin merah, hijau, dan biru. Pada buta warna dikromatid hanya mempunyai dua macam sel konus. Dengan demikian akan ditemukan :
1. Buta warna merah atau protanopia.
2. Buta warna hijau atau deuteranopia.
3. Buta warna biru atau tritanopia.
Pada mata monokromatid, hanya mempunyai satu macam sel konus sehingga mengidap penyakit buta warna total. Pada penderita penyakit buta warna total, ia hanya bisa melihat warna hitam da putih saja.
Katarak
Katarak yakni perubahan lensa mata yang semula bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menjadikan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, penyakit pada sistem indera insan ini merupakan proses penuaan pada mata. Paparan siran UV jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, contohnya diabetes, juga sanggup mempercepat timbulnya katarak. Katarak bisa juga lantaran bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan anak sudah menderita katarak.
Anosmia
Anosmia yakni hilang atau berkurangnya kemampuan hidung untuk mencium bau. Gangguan pada sistem indera penciuman ini terjadi lantaran adanya perubahan dalam hidung, terutama syaraf yang berasal dari hidung menuju otak atau di dalam otak.
Otitis media
Radang indera pendengaran atau otitis yakni peradagang sebagian atau seluruh mukosa telinga, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan indera pendengaran tengah dengan rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
Apabila indera pendengaran tengah mengalami peradangan maka akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi atau bunyi ke indera pendengaran dalam. Akibatnya penderita akan merasa ibarat tuli. Penyebab terjadinya radang pada indera pendengaran tengah antara lain adanya perubahan tekanan udara yang tiba-tiba, alergi, abuh dan sumbatan pada telinga.
Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran lantaran kerusakan saraf pendengaran, abuh bakteri, atau jamur. Tuli merupakan tanda-tanda utama radang indera pendengaran atau otitis. Gendang indera pendengaran terlihat utuh, namun tertarik atau retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.
Penderita peyakit pada sistem indera insan ini tidak sanggup mendengar dengan terang yang diucapkan oleh orang lain, terkadang juga tidak nyambung. Dalam kondisi sudah parah, penderita tuli tidak sanggup mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang lain.
Penderita penyakit ini akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh lantaran itu, penderita tuli sanggup dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di indera pendengaran cuilan luar. Dengan alat ini, penderita tuli sanggup mendengar dengan jelas.
Demikianlah klarifikasi mengenai gangguan, penyakit dan kelainan pada sistem koordiasi dan sistem indera manusia. Semoga bermanfaat.