Kita harus bersyukur alasannya dianugerahkan banyak sekali macam potensi diri dari Tuhan Yang Maha Esa. Potensi diri yang ada dalam diri kita sangat bermacam-macam. Secara umum, ada lima jenis potensi diri yang ada pada setiap diri manusia. Berikut ini yakni klarifikasi mengenai jenis-jenis potensi diri atau macam-macam potensi diri tersebut.
Potensi fisik (Psychomotoric)
Kita tahu bahwa insan yakni ciptaan yang paling sempuran. Salah satu wujud dari kesempurnaan insan yang diciptakan Tuhan yakni bentuk fisik. Potensi fisik yakni salah satu jenis potensi diri yang berupa potensi jasmaniah yang sanggup dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan fungsi dan manfaatnya. Misalnya saja mata untuk melihat, tangan untuk menyantuh, pendengaran untuk mendengar, dan lain-lain. Potensi fisik sanggup dikembangkan kalau dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan keterampilan dalam bidang tertentu.
Potensi mental intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi mental intelektual biasa juga disebut potensi kecerdasan atau IQ. Potensi mental intelektual merupakan potensi insan untuk berpikir, mengolah, dan berusaha untuk menguasai lingkungannya secara maksimal dan terarah. Potensi mental intelektual merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia, terutama otak sebelah kiri. Fungsi potensi mental intelektual yakni untuk menganalisis, menghitung dan merencanakan sesuatu.
Potensi sosial emosional (Emotional Quotient)
Potensi sosial emosional merupakan kecerdasan yang ada pada otak manusia, terutama otak sebelah kanan. Potensi sosial emosional ini berfungsi untuk mengendalikan rasa marah, bertanggung jawab, kesadaran diri, dan mempunyai motivasi. Melalui potensi sosial emosional, maka insan sanggup bekerja sama dan saling menghargai.
Potensi mental spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi mental spiritual merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bab dalam diri sendiri yang bekerjasama dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. Potensi mental spiritual ini tidak hanya mengantarkan insan untuk mengetahui nilai, tetapi sanggup menemukan nilai. Melalui potensi mental spiritual ini, insan mempunyai intelektual, emosional, dan sisi spiritual.
Diantara ciri-ciri orang yang mempunyai potensi mental spiritual tinggi antara lain yakni mempunyai prinsip dan visi yang kuat, bisa melihat kesatuan dalam keanekaragaman, bisa memaknai setiap sisi kehidupan, dan bisa mengelola daya tahan dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
Potensi daya juang (Adversity Quotient)
Potensi daya juang disebut juga potensi ketahanmalangan. Potensi ketahanmalangan merupakan potensi kecerdasan insan yang bersumber pada bab diri insan yang bekerjasama dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang. Melalui potensi daya juang insan sanggup mengubah tantangan menjadi peluang. Potensi daya juang ini sangat diharapkan insan dalam menghadapi setiap tantangan dan ritangan yang datang. Tanpa jenis potensi diri ini, seorang individu akan menjadi individu yang gampang mengalah dan putus asa.
Paul G. Stoltz, spesialis komunikasi dan organisasi, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient membedakan tiga macam potensi daya juang dalam masyarakat, sebagai berikut :
- Tingkat Quiters (orang yang berhenti). Quiters merupakan orang yang mempunyai potensi daya juang rendah. Ketika menghadapi kesulitan hidup, ia berhenti dan eksklusif menyerah.
- Tingkat Campers (orang yang berkemah). Campers merupakan orang yang mempunyai potensi daya juang sedang. Ia merasa puas dan cukup atas sesuatu yang telah dicapai dan enggan untuk maju.
- Tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climbers merupakan orang yang mempunyai potensi daya juang tinggi. Dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi, mereka sanggup bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan bisa menghadapi tantangan hidup.
Demikianlah klarifikasi mengenai macam-macam potensi diri atau jenis-jenis potensi diri. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
