Pengertian transmigrasi
Pengertian transmigrasi secara umum yakni perpindahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain yang berada di wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan pembangunan negara atau alasan-alasan lain yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda dari tempat Kedu ke tempat Lampung sebanyak 155 keluarga. Istilah transmigrasi pada zaman Belanda dinamakan kolonisasi.
Penyelenggaraan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia gres dimulai tahun 1950 dan hingga kini pelaksanaannya terus berlanjut. Transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah yang padat penduduknya di Pulau Jawa dan Bali atau bagi penduduk yang terkena proyek pembangunan, menyerupai proyek Bendungan Gajahmungkur Wonogiri, Karangates dan lain sebagainya.
Jenis-jenis transmigrasi
Berdasarkan pelaksanaannya, jenis-jenis transmigrasi di Indonesia dibedakan menjadi :
- Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan didanai oleh pemerintah.
- Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang sifatnya khusus dengan tujuan tertentu. Misalnya transmigrasi yang dilakukan pada penduduk yang terkena musibah dan wilayahnya tidak kondusif untuk didiami lagi, transmigrasi anggota ABRI yang memasuki masa pensiun, tranmigrasi mantan pejuang, dan sebagainya.
- Transmigrasi impulsif atau transmigrasi swakarsa yakni jenis transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atau kemauan dan biaya sendiri dengan akomodasi yang diberikan oleh pemerintah berupa lahan garapan seluas dua hektar dan lain-lain.
- Trasmigrasi swakarya yaitu transmigrasi yang sebagian biayanya ditanggung oleh pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.
- Transmigrasi local, yaitu transmigrasi yang terdiri dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu provinsi.
- Transmigrasi bedol desa, yaitu perpindahan penduduk mencakup seluruh penduduk beserta kepala desa dan perangkat desa ke tempat lain. Transmigrasi ini terjadi lantaran desa mereka secara keseluruhan terkena proyek pembangunan penting.
- Transmigrasi sektoral, yaitu perpindahan penduduk yang biasanya ditanggung bersama oleh pemerintah tempat tujuan transmigrasi.
Daerah asal transmigrasi di Indonesia terutama Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, sedangkan tempat tujuan transmigrasi yakni Pulau Sumatera kecuali Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.
Tujuan transmigrasi
Tujuan transmigrasi antara lain sebagai berikut :
- Pemerataan dan persebaran penduduk.
- Peningkatan taraf hidup para transmigran di tempat transmigrasi.
- Pengolahan sumber daya alam yang selama ini belum tersentuh di tempat gres (daerah transmigrasi).
- Penyediaan lapangan kerja bagi para transmigran di tempat transmigrasi.
- Pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
- Peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional.
Dampak konkret transmigrasi
Sebagaimana telah diuraikan pada tujuan transmigrasi, maka imbas konkret dari transmigrasi yakni :
- Termanfaatkannya lahan-lahan pertanian yang disebabkan oleh datangnya transmigran ke daearah-daerah yang kekurangan tenaga kerja untuk mengolah lahan yang masih luas.
- Meningkatnya taraf hidup para transmigran yang sebelumnya hidup miskin dengan adanya lahan untuk diolah.
- Berkurangnya pegangguran terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan. Para transmigran yang sebelumnya sulit memperoleh pekerjaaan kini memperoleh kesempatan kerja yang luas lantaran tersediannya lapangan kerja di bidang pertanian.
- Meningkatnya produksi, terutama di bidang pertanian. Hal ini disebabkan daerah-daerah yang selama ini mempunyai lahan kosong kini telah mempunyai pengolah.
- Terjadinya pemerataan penduduk dengan dilaksanakannya pemindahan transmigran ke daerah-daerah yang penduduknya masih jarang.
Dampak negatif transmigrasi
Selain mempunyai imbas positif, transmigrasi juga mempunyai imbas negatif. Dampak negatif transmigrasi antara lain yakni :
- Dana yang diharapkan untuk melaksanakan transmigrasi sangat besar sehingga berpotensi untuk meningkatkan pengeluaran keuangan negara.
- Terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran. Bila hal ini tidak diatasi dengan baik, maka dapat mengakibatkan terjadinya konflik yang tidak diinginkan.
- Buruknya gambaran transmigrasi yang disebabkan oleh beberapa orang yang tidak betah tinggal di tempat gres lalu kembali ke tempat asalnya.
- Ketidakseimbangan luas lahan yang tersedia dengan jumlah orang yang ditransmigrasikan. Hal ini akan mengakibatkan dana besar yang dikeluarkan untuk proses transmigrasi menjadi sia-sia.
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi imbas negatif transmigrasi yakni sebagai berikut :
- Penerapan transmigrasi impulsif atau swakarsa lantaran biaya ditanggung oleh para transmigran sedangkan pemerintah hanya menyediakan lahan sehingga memperkecil biaya yang dikeluarkan pemerintah.
- Pemberian penyuluhan dan proteksi yang hampir sama kepada masyarakat setempat tempat tujuan transmigrasi untuk menghindari adanya konflik horizontal.
- Melakukan seleksi ketat terhadap calon transmigran biar nantinya yang terpilih untuk melaksanakan transmigrasi hanyalah orang-orang yang telah siap secara mental maupun fisik.
- Penyiapan lahan transmigrasi dengan baik serta sesuai pula dengan jumlah penduduk yang ditransmigrasikan.
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian transmigrasi, jenis-jenis transmigrasi, tujuan transmigrasi, dampak konkret dan negatif transmigrasi serta cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.