Kita tentu sering mendengar kata wakaf. Apa itu wakaf ? untk menjawab pertanyaan itu, maka pada kesempatan ini akan dijelaskan mengenai pengertian wakaf, tujuan dan fungsi wakaf, unsur-unsur wakaf atau syarat wakaf, registrasi dan pengumuman harta benda wakaf, serta perubahan status harta benda wakaf.
Pengertian wakaf
Kata wakaf berasal dari bahasa Arab waqf yang artinya menahan. Secara etimologis, wakaf artinya menahan suatu benda yang abadi zatnya untuk diambil keuntungannya demi kebaikan dan kemaslahatan umum. Pengertian wakaf berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 wacana Wakaf, waqaf ialah perbuatan aturan wakif (orang yang berwakaf) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta miliknya untuk dimanfaatkan selamanya dan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan Ibadah dan/atau kesejahteraan umum berdasarkan syariat.
Berdasarkan dua definisi wakaf di atas, sanggup diambil kesimpulan bahwa wakaf merupakan salah satu bentuk pemberian, namun hanya boleh diambil manfaatnya, sedangkan benda yang diberikan harus tetap utuh.
Oleh sebab itu, benda atau kekayaan yang akan diwakafkan ialah benda atau kekayaan yang tahan usang dan sanggup diambil keuntungannya tanpa menjadikan kerusakan, ibarat tanah dan bangunan. Benda atau kekayaan yang diwakafkan itu dipakai untuk kepentingan umum, contohnya sekolah, masjid, majelis taklim, dan pemakaman.
Hukum wakaf ialah sunnah dan pahala yang diterima wakif ialah pahala sedekah jariah yang tidak akan pernah putus selama benda yang diwakafkan itu masih dipakai dan bermanfaat.
Tujuan dan fungsi wakaf
Praktik wakaf yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat belum sepenuhnya efisien dan efektif. Akibatnya, dalam banyak kasus banyak harta benda wakaf tidak terpelihara sebagaimana mestinya. Ditambah lagi dengan perilaku masyarakat yang kurang peduli dengan status harta benda wakaf yang seharusnya dilindungi untuk kesejahteraan umum sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukan wakaf.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan hukum, maka pada tanggal 27 Oktober 2004, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 wacana Wakaf.
Tujuan wakaf ialah memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Fungsi wakaf ialah mewujudkan potensi dan manfaat hemat harta benda wakaf untuk keperntingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Unsur-unsur wakaf atau syarat-syarat wakaf
Suatu wakaf akan sah apabila mempunyai 6 unsur wakaf, yaitu :
1. Wakif
2. Nazir
3. Harta benda wakaf
4. Ikrar wakaf
5. Peruntukkan harta benda wakaf
6. Jangka waktu wakaf
Berikut ini ialah klarifikasi mengenai unsur-unsur wakaf di atas.
wakif
Wakif ialah pihak yang mewakafkan harta bendanya. Wakif sanggup berupa perorangan, organisasi atau tubuh hukum. Syarat wakif ialah dewasa, berilmu sehat, tidak terhalang melaksanakan perbuatan hukum, dan pemilik sah harta benda wakaf.
Wakif organisasi hanya sanggup melaksanakan wakaf apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.
Wakif tubuh aturan hanya sanggup melaksanakan wakaf apabila memenuhi ketentuan tubuh aturan untuk mewakafkan harta benda wakaf milik tubuh aturan sesuai dengan anggaran dasar tubuh aturan yang bersangkutan.
Nazir
Unsur wakaf yang kedua ialah nazir. Nazir ialah pihak yang mendapatkan harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya. Nazir sanggup berupa perseorangan, organisasi atau tubuh hukum.
Perorangan hanya sanggup menjadi nazir apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
- Warga negara Indonesia
- Beragama Islam
- Dewasa
- Amanah
- Mampu secara jasmani dan rohani
- Tidak terhalang melaksanakan perbuatan hukum
Organisasi sanggup memenuhi syarat menjadi nazir apabila :
- Pengurus organisasi tersebut memenuhi syarat untuk menjadi nazir perseorangan.
- Organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau keagamaan Islam.
Badan aturan sanggup menjadi nazir apabila memenuhi syarat :
- Pengurus tubuh aturan tersebut telah memenuhi syarat untuk menjadi nazir perseorangan.
- Badan aturan Indonesia yang dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Badan aturan yang bersangkutan bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.
Tugas nazir sebagai pihak peserta wakaf ialah sebagai berikut :
- Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf.
- Mengelola dan menyebarkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya.
- Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.
- Melaporkan pelaksanaan kiprah kepada Badan Wakaf Indonesia.
Dalam melaksanakan tugas, nazir sanggup mendapatkan imbalan dari hasil higienis atas pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak melebihi 10%. Nazir memperoleh training dari Badan Wakaf Indonesia dan menteri.
Harta benda wakaf
Harta benda wakaf ialah harta benda yang diwakafkan oleh wakif. Harta ini harus mempunyai daya tahan usang dan/atau manfaat jangka panjang, serta mempunyai nilai ekonomi berdasarkan syariat. Harta benda wakaf hanya sanggup diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai oleh wakif secara sah.
Harta benda wakaf mencakup benda bergerak dan tidak bergerak. Benda bergerak dalam wakaf mencakup :
- Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar.
- Bangunan atau pecahan bangunan yang berdiri di atas tanah.
- Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.
- Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Benda bergerak ialah harta benda yang tidak sanggup habis sebab dikonsumsi, mencakup hal-hal sebagai berikut :
- Uang
- Logam mulia
- Surat berharga
- Kendaraan
- Hak atas kekayaan intelektual
- Hak sewa
- Benda bergerak lain, sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ikrar wakaf
Ikrar wakaf ialah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara mulut dan/atau goresan pena kepada nazir untuk mewakafkan harta benda miliknya. Ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nazir dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dengan disaksikan oleh dua orang saksi. Ikrar wakaf dinyatakan secara mulut dan/atau goresan pena serta dituangkan dalam sertifikat ikrar wakaf oleh PPAIW.
Jika wakif tidak sanggup menyatakan ikrar wakaf secara mulut atau tidak sanggup hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf, wakif sanggup menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh dua orang saksi. Hal ini diperbolehkan bila wakif mempunyai alasan yang dibenarkan secara hukum.
Peruntukan harta benda wakaf
Peruntukan harta benda wakaf ialah orientasi harta benda wakaf yang dituju, apakah kepada perorangan atau kelompok umum. Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya sanggup dipakai untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
- Sarana dan acara ibadah.
- Sarana dan acara pendidikan serta kesehatan.
- Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, dan beasiswa.
- Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat, dan/atau
- Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan.
Penetapan peruntukan harta benda wakaf dilakukan oleh wakif pada pelaksanaan ikrar wakaf. Jika wakif tidak menetapkan peruntukan harta benda wakaf, nazir sanggup menetapkan peruntukan harta benda wakaf yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf.
Pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf
PPAIW atas nama nazir, mendaftarkan harta benda wakaf kepada instansi yang berwenang paling lambat 7 hari kerja semenjak sertifikat ikrar wakaf ditandatangani. Dalam registrasi harta benda wakaf, PPAIW menyerahkan salinan sertifikat ikrar wakaf dan surat-surat dan/atau bukti-bukti kepmilikan serta dokumen terkait lainnya.
Instansi yang berwenang menerbitkan bukti registrasi harta benda wakaf. Bukti registrasi harta benda wakaf disampaikan oleh PPAIW kepada nazir. Jika harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, nazir sanggup mendaftarkan kembali benda wakaf itu kepada instansi yang berwenang dan Badan Wakaf Indonesia.
Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengumumkan kepada masyarakat harta benda wakaf yang telah terdaftar. Ketentuan lebih lanjut mengenai PPAIW, tata cara pendaftaran, dan pengumuman harta benda wakaf diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Perubahan status harta benda wakaf
Harta benda wakaf dihentikan untuk :
1. Dijadikan jaminan,
2. Disita,
3. Dihibahkan,
4. Dijual,
5. Diwariskan,
6. Ditukar,
7. Dialihkan dalam bentuk pengalihan lainnya.
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian wakaf, tujuan dan fungsi wakaf, unsur-unsur wakaf, pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf, serta perubahan status harta benda wakaf.