Sunday, September 22, 2019

Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Interaksi Sosial

Interaksi sosial baik yang berlangsung antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok dipengaruhi oleh faktor-faktor interaksi sosial. Faktor-faktor yang menghipnotis interaksi sosial antara lain faktor imitasi, identifikasi, sugesti, simpati, motivasi, dan empati. Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai faktor-faktor yang menghipnotis interaksi sosial.


1. Imitasi


Imitasi merupakan tindakan menggandakan  pihak lain dalam hal tindakan dan penampilan, menyerupai cara berbicara, berjalan, cara berpakaian, dan sebagainya. Seorang individu melaksanakan imitasi semenjak di lingkungan keluarga, teman sepermainan, ataupun teman sekolahan. Meskipun demikian, imitasi juga sanggup berlangsung melalui media massa, contohnya televise, radio, maupun internet.


2. Identifikasi


Identifikasi yaitu faktor yang juga menghipnotis interaksi sosial. Identifikasi yaitu proses untuk menjadi sama dengan orang lain terutama yang menjadi idolanya. Identifikasi juga merupakan proses meniru, tetapi berbeda dengan imitasi. Peniruan pada imitasi tidak diikuti dengan pinjaman makna yang dalam terhadap hal-hal yang ditiru, tetapi pada identifikasi diikuti dengan pinjaman makna. Apabila seseorang mengidentifikasikan dirinya terhadap seseorang, maka sanggup diartikan individu tersebut sedang menimbulkan dirinya menyerupai orang lain tersebut, baik dalam tindakan maupun nilai-nilai, ideologi, atau pandangan hidup tokoh yang dijadikannya rujukan/acuan/ referensi atau panutannya.


3. Motivasi


Motivasi yaitu suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya, secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Wujud motivasi sanggup berupa pendapat, saran, dan pertanyaan. Motivasi sanggup diberikan oleh seseorang yang status sosialnya lebih tinggi alasannya mereka mempunyai unsur-unsur keteladanan dan panutan masyarakat. Contohnya guru yang memperlihatkan motivasi untuk muridnya supaya rajin berguru supaya pandai dan lulus ujian.


4. Sugesti


Sugesti merupakan imbas yang diterima oleh seseorang secara emosional dari pihak lain, contohnya imbas dari tokoh yang kharismatik, orang pandai, menyerupai dukun, paranormal, dokter, guru, tokoh yang menjadi idola, dan lain-lain. Apabila imbas tersebut diterima oleh seseorang berdasarkan pertimbangan rasional, maka disebut motivasi.


5. Simpati


Simpati merupakan kemampuan seseorang untuk mencicipi diri dalam keadaan pihak lain. Misalnya seseorang merasa simpati kepada sahabatnya yang sedang terjadi musibah. Simpati juga sanggup diartikan sebagai ketertarikan terhadap pihak lain yang telah menampilkan tindakan atau  perilaku yang sungguh berkenan di hati. Apabila ketertarikan atau dalam mencicipi keadaan orang lain tersebut diikuti dengan reaksi-rekasi fisiologis menyerupai meneteskan air mata, maka sanggup disebut sebagai empati.


6. Empati


Perasaan menyerupai dengan simpati tetapi lebih melibatkan emosi merupakan pengertian dari empati. Ketika simpati hanya ikut mengucapkan rasa berbela sungkawa alasannya rasa ingin memahami dan ikut mencicipi penderitaan tetangga, tetapi tenggang rasa lebih dalam dari itu, contohnya ikut menangis murung alasannya ikut kehilangan dan sebagainya. Empati dikatakan sebagai sebuah sikap yang melibatkan perasaan dan emosi. Empati menghipnotis kejiwaan dan fisik seseorang.


 Interaksi sosial baik yang berlangsung antara individu dan individu Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial


Demikianlah klarifikasi mengenai faktor-faktor yang menghipnotis interaksi sosial. Semoga goresan pena ini bermanfaat.

Load comments