Proses sosial asosiatif ialah proses sosial yang cenderung untuk bersatu dan meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok. Bentuk-bentuk proses sosial asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi. Berikut ini ialah klarifikasi mengenai bentuk-bentuk proses sosial asosiatif :
Pengertian dan Bentuk Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama ialah suatu perjuangan bersama antara orang per orangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi. Kerja sama akan bertambah bersahabat kalau ada tindakan yang menyinggung kesetiaan secara tradisional atau institusional yang telah tertanam. Kerja sama sanggup menghasilkan sesuatu yang kontruktif (membangun) tetapi kemungkinan bisa juga destruktif (merusak). Kerja sama sanggup bersifat bergairah kalau suatu kelompok mengalami kekecewaan dalam jangka waktu usang akhir rintangan-rintangan dari luar kelompok.
Kerja sama sanggup berbentuk sebagai berikut :
- Kerja sama spontan, yaitu kolaborasi secara serta merta.
- Kerja sama langsung, yaitu kolaborasi sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha terhadap rakyatnya.
- Kerja sama kontrak, yaitu kolaborasi atas dasar syarat-syarat tertentu atau janji tertentu yang telah disepakati bersama.
- kerja sama tradisional, yaitu kolaborasi sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
Adapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya kolaborasi antara lain sebagai berikut :
- Masing-masing mempunyai tujuan yang sama.
- Mereka sadar akan pentingnya bekerja sama.
- Mereka mempunyai kemampuan yang cukup untuk menciptakan rencana.
- Mereka mempunyai pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai untuk memenuhi kepentingan-kepentingan melalui kerja sama.
Dalam praktiknya di masyarakat, kolaborasi ada tiga bentuk, yaitu bargaining, co-optation, dan coalition. Bargaining yaitu pelaksanaan mengenai pertukaran barang-barang atau jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. Co-optation yaitu proses penerimaan unsur-unsur gres dalam kepemimpinan. Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang memilki tujuan yang sama.
Pengertian Akomodasi dan Bentuk-Bentuk Akomodasi
Akomodasi ialah suatu proses sosial asosiatif di mana dalam mencapai tujuan pihak lawan diperlukan tidak saling menghancurkan. Akomodasi merupakan salah satu cara untuk menuntaskan suatu pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik, atau dengan cara paksaan.
Bentuk-bentuk ekomodasi antara lain sebagai berikut :
- Koersi, yaitu suatu bentuk fasilitas yang terjadi melalui pemaksaan kehendak dari pihak yang satu kepada pihak lain yang lemah. Dengan kata lain dalam koersi terjadi dominasi suatu kelompok atas kelompok lain.
- Kompormi, yaitu suatu bentuk fasilitas di mana pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan supaya tercapai suatu penyelesaian.
- Arbitrasi, yaitu suatu bentuk fasilitas kalau para pihak yang bertikai tidak bisa menuntaskan masalah, maka merka mengundang pihak ketiga untuk menuntaskan perselisihat tersebut.
- Mediasi, yaitu bentuk fasilitas yang hampir sama dengan arbitrasi, namun pihak yang menuntaskan problem lebih netral.
- Konsoliasi yaitu harapan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara mempertemukan pihak-pihak yang berselisih.
- Toleransi, yaitu bentuk fasilitas tanpa persetujuan yang resmi. Kadang-kadang toleransi terjadi tanpa sadar, alasannya ialah adanya harapan dari perselisihan yang merugikan semua pihak.
- Stalemate, yaitu suatu bentuk fasilitas apabila kelompok yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang sehingga tidak ada penyelesaian karenanya berhenti.
- Ajudikasi, yaitu penyelesaian problem melalui jalur hukum.
Pengertian asimilasi dan faktor yang mensugesti asimilasi
Asimilasi ialah suatu proses sosial asosiatif dalam taraf lanjutan dengan mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada. Proses sosial ini biasanya muncul dalam hal budaya. Misalnya perbedaan budaya Barat dengan budaya Indonesia, sehingga sulit terjadi komunikasi. Untuk mencairkan suasana tersebut, asimilasi dalam bentuk perkawinan cocok digunakan sebagai salah satu penyelesaian.
Asimilasi sanggup terjadi dengan baik apabila ada faktor toleransi satu sama lain, adanya perilaku saling menghargai, adanya perkawinan, dan adanya perilaku terbuka. Hasil dari asimilasi ialah semakin tipisnya batas perbedaan antara individu dalam satu kelompok.
Asimilasi ialah proses sosial asosiatif dalam tahap lanjut, artinya asimilasi terjadi sehabis melewati tahap kolaborasi dan akomodasi. Suatu asimilasi ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang dan kelompok. Asimilasi menghasilkan semakin tipisnya perbedaan antara individu dalam suatu kelompok.
Asimilasi sanggup terbentuk kalau mensugesti tiga persyaratan berikut :
- Terdapat sejumlah kelompok yang memilki kebudayaa berbeda.
- Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok yang secara intensif dan dalam waktu yang relative lama.
- Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Adapun faktor-faktor yang mensugesti terjadinya asimilasi ialah sebagai berikut :
- Toleransi di antara sesame kelompok yang berbeda kebudayaan.
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
- Kesediaan menghormati dan menghargai orang gila dalam kebudayaan yang dibawanya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur kebudayaan universal.
- Perkawinan antarkelompok yang berbeda budaya.
- Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan-kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Sedangkan faktor-faktor yang menghalangi asimilasi ialah sebagai berikut :
- Kelompok yang terisolasi/terasing.
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan gres yang dihadapi.
- Prasangka negative terhadap kebudayaan baru.
- Perasaan bahwa kebudayaan yang satu lebih tinggi dari pada kebudayaan yang lain.
- Perbedaan ciri-ciri fisik.
- Perasaan yang berpengaruh bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
- golongan minoritas mengalami gangguan oleh kelompok penguasa (mayoritas).
Pengertian akulturasi
Akultrasi ialah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan gila menjadi bab dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya. Contohnya music Melayu bertemu music Spanyol menghasilkan musik keroncong.
Demikianlah klarifikasi mengenai macam-macam proses sosial asosiatif yang mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Semoga bermanfaat.