Tenaga endogen umumnya bersifat membangun alasannya ialah adanya material gres yang dikeluarkan dari dalam bumi. Material tersebut memperbarui material usang di permukaan bumi yang telah mengalami perubahan atau kerusakan oleh tenaga eksogen.
Tenaga endogen juga membentuk permukaan bumi, sehingga terdapat bukit, pegunungan, lembah, dan lain-lain. Walaupun demikian, pada awal pembentukannya dirasakan sebagai bentuk peristiwa alam. Sebagai contoh, letusan gunung api pada umumnya menimbulkan kerusakan bagi lahan pertanian, hutan, permukiman dan menimbulkan pula korban jiwa yang banyak.
Namun, sesudah letusan terjadi, material hasil letusan (abu, pasir, dan material lainnya) mengganti lapisan tanah subur yang telah tipis alasannya ialah abrasi menjadi subur kembali.
Tenaga endogen dan eksogen mempunyai pengaruh konkret dan negatif.
Dampak konkret dari tenaga endogen antara lain :
- Lapisan magma yang menembus kerak benua dan membeku di bawah permukaan tanah berpotensi mengandung mineral yang berharga menyerupai emas, perak, dan materi tambang lainnya.
- Material letusan gunung api (eflata) sangat kaya akan mineral yang diharapkan untuk pertumbuhan tanaman. Setelah mengalami proses pelapukan, material-material hasil letusan tersebut akan hancur dan menjadi tanah vulkanik yang subur, sehingga tidak heran kalau banyak lahan pertanian yang subur berada di tempat ini.
- Magma yang panas di bawah permukaan bumi juga akan memanaskan air tanah sehingga terbentuk uap yang mempunyai kegunaan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Magma juga akan memanaskan air tanah yang menjadi sumber air panas bagi keperluan wisata permandian air panas.
- Endapan pasir dan kerikil juga terbentuk di sekitar gunung api yang sangat mempunyai kegunaan untuk materi bangunan.
- Terbentuknya gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia pariwisata alasannya ialah udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang indah.
Dampak negatif dari tenaga endogen antara lain :
- Lava dan lahar yang dikeluarkan oleh acara gunung api sanggup merusak lahan pertanian, permukiman dan sanggup menimbulkan korban jiwa.
- Abu vulkanis yang dikeluarkan pada ketika letusan sanggup merusak tanaman, iritasi pada mata, terganggunya akses pernapasan, mengganggu acara penduduk, terganggunya transportasi, dan lain-lain.
- Bom, lapilli, pasir, yang terhempas ketika letusan sanggup merusak permukiman dan pertanian.
Berbeda dengan tenaga endogen, tenaga eksogen umumnya bersifat menghancurkan. Permukaan bumi yang telah terbentuk oleh tenaga endogen lambat laun akan dihancurkan oleh tenaga eksogen. Walaupun bersifat menghancurkan, tenaga eksogen tetap memilki pengaruh konkret untuk kehidupan antara lain :
- Batuan dari hasil pembekuan magma akan bermanfaat bagi tumbuhan kalau telah dihancurkan oleh tenaga eksogen menjadi partikel-partikel tanah.
- Batuan beku terpecah-pecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil sehingga sanggup dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan terutama materi bangunan.
- Mineral-mineral berharga yang tadinya berada di bawah permukaa tanah lambat laun tersingkap oleh tenaga eksogen sehingga memperlihatkan manfat bagi manusia.
Adapun pengaruh negatif tenaga eksogen bagi kehidupan di antaranya ialah :
- Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur berkurang atau hilang sehingga tumbuhan tidak sanggup tumbuh dengan baik.
- Erosi juga mengakibatkan sedimentasi di tempat yang lebih rendah dan terjadi pendangkalan di tempat danau atau waduk. Akibatnya kemampuan PLTA untuk menghasilkan listrik semakin berkurang.
- Selain mengakibatkan pendangkalan, abrasi juga menjadikan air sungai dan danau tidak jernih lagi. Akibatnya tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh insan untuk keperluan minum atau mencuci. Makhluk hidup khususnya ikan juga akan semakin berkurang jumlahnya.
Demikianlah klarifikasi mengenai dampak konkret dan pengaruh negatif tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan. Semoga bermanfaat.
