Thursday, January 16, 2020

Perkembangan Sosiologi Di Eropa

Setelah mengetahui bahwa sosiologi ialah sebuah ilmu pengetahuan, maka kita niscaya akan bertanya-tanya bagaimana perkembangan sosiologi sampai sanggup menyerupai dikala ini. sosiologi pada awalnya menjadi bab dari filsafat sosial. Ilmu ini membahas wacana masyarakat. 

Namun, pada dikala itu pembahasan wacana masyarakat hanya berkisar sekitar hal-hal yang menarik perhatian umum saja, menyerupai perang, ketegangan atau konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa.

Dalam perkembangan selanjutnya, pembahasan wacana masyarakat meningkat pada cakupan yang lebih mendalam yakni menyangkut susunan kehidupan yang dibutuhkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Sejak dikala itu, berkembanglah suatu kajian gres wacana masyarakat yang disebut sosiologi.

Menurut Berger dan Berger, sosiologi menjelma ilmu yang berdiri sendiri alasannya ialah adanya bahaya terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap sudah seharusnya demikian konkret dan benar (threats to the taken for granted world). L. Laeyendecker mengidentifikasi bahaya tersebut mencakup :
  1. Terjadi dua revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi Perancis.
  2. Tumbuhnya kapitalisme pada selesai periode ke-15.
  3. Perubahan di bidang sosial dan politik.
  4. Perubahan yang terjadi jawaban gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther.
  5. Meningkatnya individualisme.
  6. Lahirnya ilmu pengetahuan moderen.
  7. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.

Menurut Laeyendecker, ancaman-ancaman tersebut menjadikan perubahan-perubahan jangka panjang yang ketika itu sangat mengguncang masyarakat Eropa dan seakan membangunkannya sehabis terlena beberapa abad.

Auguste Comte, seorang filsuf Perancis, melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja bersifat positif menyerupai berkembangnya demokratisasi di dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negatif salah satu efek negatif tersebut ialah terjadinya konflik antarkelas di dalam masyarakat.

Menurut Comte, konflik-konflik tersebut terjadi alasannya ialah hilangnya norma atau pegangan (normless) bagi masyarakat dalam bertindak. Comte berkaca dari apa yang terjadi dalam masyarakat Perancis ketika itu.

Setelah pecahnya Revolusi Perancis, masyarakat Perancis dilanda konflik antarkelas. Comte melihat hal itu terjadi alasannya ialah  masyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana mengatasi perubahan jawaban revolusi dan hukum-hukum apa saja yang sanggup digunakan untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.

Oleh alasannya ialah itu, Comte menyarankan biar semua penelitian wacana masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu inovasi hukum-hukum yang mengatur gejala-gejala sosial.

Namun, Comte belum berhasil menyebarkan hukum-hukum sosial tersebut menjadi suatu ilmu. Ia hanya memberi istilah bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi.

Sosiologi gres menjelma sebuah ilmu sehabis Emile Durkheim menyebarkan metodologi sosiologi melalui bukunya Rules of Sociological Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahirnya sosiologi, ia tetap disebut sebagai bapak sosiologi.

Meskipun Comte membuat istilah sosiologi, Herbert Spencerlah yang menyatakan istilah tersebut melalui buku Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer menyebarkan sistem penelitian wacana masyarakat.

Ia menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat insan dan menyebarkan teori besar wacana evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Menurut Comte, suatu organ akan lebih tepat jikalau organ itu bertambah kompleks alasannya ialah adanya differensiasi di dalam bagian-bagiannya.

Spencer melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung bagaimana organisme hidup. Evolusi dan perkembangan sosial intinya akan berarti jikalau ada peningkatan differensiasi dan intergrasi, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dari homogen ke heterogen dari kondisi sederhana ke kondisi yang kompleks. Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang pesat ke seluruh Indonesia.

 Setelah mengetahui bahwa sosiologi ialah sebuah ilmu pengetahuan Perkembangan Sosiologi di Eropa


Demikianlah klarifikasi mengenai perkembangan sosiologi di Eropa. Semoga goresan pena ini bermanfaat untuk kita semua.  

Load comments