Istilah negara maju dan negara berkembang muncul seiring dengan adanya tingkatan-tingkatan sosial ekonomi yang ada di aneka macam negara. Istilah negara maju dan negara berkembang dipakai untuk membedakan antara negara kaya dan negara maju.
Selain itu, ada juga istilah negara dunia ketiga dan negara selatan. Istilah negara dunia ketiga pertama kali dipakai di Perancis pada tahun 1950. Pada tahun 1960-an istilah itu menjadi suatu bab dari suatu pengklasifikasian negara-negara dunia menjadi tiga atas dasar utama, yaitu dilihat dari keadaan politik dan keadaan ekonomi.
Negara-negara dunia pertama atau disebut juga negara kapitalis atau dunia barat mencakup negara-negara industry dengan corak ekonomi pasar. Negara dunia kedua atau disebut juga blok komunis atau kubu sosialis mencakup negara-negara ekonomi yang telah terjadwal secara sentral. Sedangkan negara dunia ketiga mencakup negara-negara yang lebih miskin dan banyak diantaranya yang gres merdeka dari kekuasaan kolonial.
Dalam laporan Bank Dunia pada tahun 1980 mengenai kriteria moneter yang dinyatakan dalam Produk Nasional Kotor (GNP) perkapita dalam setahun, negara-negara di dunia dikategorikan menjadi lima kelompok negara berikut :
- Negara-negara berpenghasilan rendah, GNP kurang dari US$ 370.
- Negara-negara berpenghasilan sedang, GNP US$ 370- US$ 3.500.
- Negara-negara maju atau negara industry, GNP rata-rata US$ 8.070.
- Negara-negara dengan ekonomi terjadwal secara sentral (Rusia, negara-negara di tempat Eropa Timur, Kuba,Cina, dan Korea Utara ), GNP US$ 230- US$ 5.700.
- Negara-negara yang mempunyai keberuntungan dari peningkatan hasil minyak bumi semenjak tahun 1973 dan diidentifikasikan sebagai negara pengekspor minyak yang surplus modal.
Bagaimana dengan istilah negara selatan ?
Istilah negara selatan muncul sesudah keluarnya buku berjudul “Utara Selatan : Suatu Program Untuk Kelangsungan Hidup). Buku tersebut merupakan laporan komisi independen ihwal isu-isu perkembangan internasional pada tahun 1980 yang lebih dikenal sebagai laporan Brandt.
Komisi ini telah membedakan negara-negara menjadi 4, yaitu negara-negara utara yang kaya, negara-negara telah berkembang, negara-negara selatan yang miskin dan negara-negara yang sedang berkembang.
Walaupun demikian, semua istilah tersebut tidak bersifat mutlak dan hanya sebagai perbandingan antara negara maju dan negara berkembang saja. Terlepas dari perbedaan sebutan untuk negara-negara tersebut, faktor yang memilih suatu negara disebut negara maju atau negara berkembang tidak hanya dilihat dari pendapatan perkapita, tetapi ada banyak faktor lainnya.
Faktor-faktor yang berperan dalam memilih suatu negara termasuk negara maju dan negara berkembang antara lain ialah tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, angka maut dan kelahiran penduduk, angka impian hidup, dan sebagainya.
Oleh alasannya itu, berikut ini ialah klarifikasi singkat mengenai perbedaan negara maju dan negara berkembang :
Di negara maju, sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa yang sebagian kesannya untuk diekspor. Sedangkan pada negara berkembang, sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor perindustrian atau sektor pertanian yang berlatar belakang agraris.
Di negara maju, sektor pertanian hanya pekerjaan sampingan saja, dan pengolahannya pun sudah memakai peralatan yang canggih dan maju. Lain halnya di negara berkembang dimana alat-alat pertanian tradisional menyerupai cangkul, kerbau, dan alat-alat lainnya masih menjadi andalan utama pertanian.
Sumber daya insan di negara maju mempunyai tingkat kualitas yang sangat tinggi, sehingga bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Di negara berkembang, kualitas sumber daya insan sangat rendah dan tentunya berimbas pada kualitas kehidupan yang rendah pula.
Tingkat pendapatan perkapita rata-rata penduduk di negara maju sangat tinggi. Sedangkan di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk rata-rata masih rendah dan mempunyai ketimpangan yang sangat jauh.
Laju pertumbuhan penduduk di negara maju rendah dan telah diimbangi dengan kemudahan sosial yang memadai. Di negara berkembang laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Tampaknya istilah banyak anak banyak rezeki masih berlaku di sini.
Di negara maju, kesetaraan gender telah menjadi sesuatu yang mutlak. Sedangkan di negara berkembang kesetaraan gender belum terlalu diperhatikan. Laki-laki masih ditempatkan di kasta tertinggi dalam kehidupan sosial dibandingkan perempuan.
Kualitas pendidikan di negara maju sudah sangat tinggi sehingga angka buta aksara sangat rendah, bahkan telah musnah. Lain halnya di negara berkembang yang masih banyak orang buta aksara alasannya mempunyai kualitas pendidikan yang sangat rendah.
Di negara maju angka beban tanggungan usia produktif rendah. Sedangkan di negara berkembang beban tanggungan usia produktif masih tinggi, alasannya jumlah penduduk berusia di bawah 15 tahun dan di atas 60 tahun masih banyak.
Di negara maju sangat sulit untuk menemukan kemiskinan alasannya sebagian besar penduduk telah bisa mempunyai tingkat penghasilan yang sanggup mencukupi kebutuhan hidupnya. Sedangkan di negara berkembang, angka kemisikian yang sangat tinggi berdampak pada tingginya jumlah pengangguran, kriminalitas, dan dampak sosial lainnya.
Negara-negara maju bisa mendominasi kehidupan sosial ekonomi negara-negara berkembang, terutama dalam hal modal serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan di negara berkembang tingkat ketergantungan pada negara maju masih sangat tinggi, terutama dalam hal pendidikan, tenaga ahli, teknologi, dan investasi atau modal.
Demikianlah klarifikasi mengenai ciri-ciri dan perbedaan negara maju dan negara berkembang. Semoga bermanfaat dan supaya Indonesia sesegera mungkin bisa menjadi negara maju.