Pengertian migrasi
Pengertian migrasi penduduk secara umum ialah gerakan perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal melintasi batas-batas administrasi. Migrasi merupakan kepingan dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk ialah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam yaitu sebagai berikut :
- Perpindahan vertikal yaitu pindahnya status insan dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi dan sebaliknya.
- Perpindahan horizontal ialah perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat lain. Peristiwa inilah yang sering disebut deengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut dengan migrasi.
Jenis-jenis migrasi
Migrasi interasional (migrasi antarnegara)
Migrasi internasional atau migrasi antarnegara ialah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapat kesempatan hidup yang lebih baik. Migrasi internasional mencakup imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. Emigrasi yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. Sedangkan remigrasi ialah kembalinya penduduk dari suatu negara ke negara asalnya.
Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi nasional ialah perpindahan penduduk yang masih berada dalam suatu wilayah negara. Perpindahan penduduk yang merupakan migrasi internal atau nasional antara lain sebagai berikut :
- Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari tempat pedesaan ke tempat perkotaan.
- Transmigrasi ialah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh pemerintah, dari tempat yang padat penduduknya ke tempat yang belum padat penduduknya.
- Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk lantaran adanya musibah atau keamanan.
- Weekend, yaitu perginya orang-orang kota ke tempat berudara sejuk.
- Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa akan tetapi bekerja di kota, sehingga setiap hari harus pergi dan pulang.
- Turisme, yaitu orang-orang yang berpergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/negara yang dituju.
- Ruralisasi, yaitu kembalinya para pelaku urbanisasi ke pedesaan.
- Migrasi musiman, yaitu perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim tertentu. Misalnya pada ekspresi dominan padi banyak penduduk dari tempat lain tiba untuk memoting padi.
- Migrasi sirkuler, yaitu perpindahan penduduk sementara lantaran mendekati tempat pekerjaan.
Faktor penyebab migrasi
Secara umum, faktor-faktor yang menjadikan terjadinya migrasi ialah sebagai berikut :
- Faktor ekonomi, yaitu harapan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang dituju.
- Faktor keselamatan, di mana banyak orang yang berada di tempat rawan peristiwa menyerupai tanah longsor atau gempa bumi menjadikan masyarakat tempat tersebut mencari tempat lain yang lebih kondusif untuk pindah.
- Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi tanggapan adanya gangguan keamanan di tempat mereka sebelumnya. Misalnya konflik yang terjadi di Suriah ketika ini mendorong terjadinya migrasi besar-besaran ke Eropa.
- Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi lantaran adanya perbedaan politik antara warga masyarakat.
- Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi lantaran perbedaan agama sehingga banyak orang yang merasa kurang bebas dalam menjalankan agamanya berpindah tempat tinggal.
- Faktor sosial yaitu faktor penyebab migrasi yang terjadi Karena adanya tekanan sosial dari tetangga maupun masyarakat kepada seseorang lantaran orang tersebut dianggap mengganggu orang lain dan merugikan sehingga dikucilkan dari masyarakat.
- Faktor kepentingan pembangunan juga besar lengan berkuasa terhadap terjadinya migrasi, contohnya saja beberapa desa yang harus dipindahkan lantaran adanya kepentingan pembangunan waduk sebagai pembangkit listrik tenaga air.
- Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi lantaran harapan seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
- Faktor tugas, yaitu migrasi yang disebabkan lantaran penugasan yang diberikan oleh pimpinannya.
- Faktor keluarga, contohnya migrasi yang dilakukan oleh orang renta lantaran tidak ingin jauh dari anaknya yang bekerja di luar kota.
Dampak faktual dan negatif migrasi
Dampak faktual migrasi terhadap tempat yang ditinggalkan antar lain ialah :
- Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi angka pengangguran.
- Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, lantaran mendapat kiriman dari yang pergi, terutama yang berhasil di tempat tujuannya.
- Seimbangnya jumlah lapangan kerja di desa dengan angkatan kerja yang tersisa lantaran banyak orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap tempat yang ditinggalkan antara lain :
- Berkurangnya tenaga kerja gampang di daerah.
- Kurang kuatnya stabilitas keamanan lantaran hanya tinggal penduduk tua.
- Semakin berkurangnya tenaga penggarap lahan pertanian.
- Semakin berkurangnya tenaga pelopor pembangunan di desa.
- Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa lantaran penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umumnya enggan kembali ke desa.
Dampak faktual migrasi terhadap tempat yang dituju antara lain ialah :
- Meningkatnya jumlah tenaga kerja.
- Integrasi penduduk desa kota semakin tampak.
Dampak negatif migrasi terhadap tempat yang dituju ialah :
- Semakin padatnya jumlah penduduk.
- Banyak terdapat pemukiman kumuh.
- Lalu lintas jalan yang semakin padat.
- Lapangan kerja yang semakin berkurang sehingga banyak dijumpai tuna wisma, tuna susila, dan tindakan kejahatan lainnya.
- Terdapat kesenjangan ekonomi di dalam masyarakat.
Usaha-usaha pemerintah dalam menanggulangi permasalahan tanggapan migrasi
Adapun usaha-usaha yang biasa diambil pemerintah dalam upaya untuk mengatasi problem tanggapan migrasi ialah sebagai berikut :
- Membuka lapangan kerja gres di desa melalui kegiatan padat karya.
- Membangun sarana dan prasarana gres di bidang transportasi antardesa.
- Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota utama menyerupai Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakan kota satelit Jakarta.
- Melaksanakan aktivitas pembangunan pedesaan dengan berbagi potensi desa sehingga penduduk desa tidak pelu lagi meninggalkan desanya untuk mencari pekerjaan.
- Mengadakan “politik kota tertutup” yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak memiliki penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju.
- Menggalakkan kegiatan industri kecil/industri rumah tangga di desa.
- Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara insentifikasi (sapta perjuangan tani) dan diversifikasi pertanian.
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian migrasi, jenis-jenis migrasi, faktor penyebab migrasi, dampak terjadinya migrasi, serta usaha penanggulangan migrasi. Semoga bermanfaat.