Atmosfer terdiri atas sejumlah lapisan atmosfer yang mempunyai sifat-sifat fisik yang berbeda antara satu lapisan atmosfer dengan lapisan atmosfer lainnya. Masing-masing menunjukkan gejala-gejala tertentu yang mencirikan kondisi masing-masing lapisan tersebut. Gejala cuaca sebagai hasil interaksi antara unsur cuaca dan iklim hanya terjadi pada lapisan troposfer. Berikut ini ialah klarifikasi singkat mengenai sifat-sifat fisik atmosfer dan lapisan-lapisan atmosfer.
Sifat-sifat fisik atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan shapira yang berarti bulatan. Jadi, atmosfer ialah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer merupakan adonan banyak sekali jenis gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata. Karena merupakan zat, atmosfer juga memilikiberat sehingga juga mempunyai tekanan udara, mengembang jikalau terkena panas dan mengerut jikalau terkena dingin.
Pada ketika suatu bab atmosfer terkena panas maka bab tersebut akan berkembang, begitu pula sebaliknya. Jika terjadi perbedaan tekanan, maka terjadilah pergerakan udara yang disebut angina yang bergerak dari tekana tinggi ke tekanan rendah.
Atmosfer tersusun oleh sejumlah unsur. Unsur terbesar ialah nitrogen, lalu oksigen, lalu argon, dan lain-lain. Berikut ini ialah table yang menunjukkan komposisi zat yang menyusun atmosfer :
No | Nama | Simbol | Volume |
1 | Nitrogen | N2` | 78 |
2 | Oksigen | O2 | 20,94 |
3 | Argon | Ar | 0,93 |
4 | Karbondioksida | CO2 | 0,03 |
5 | Neon | Ne | 0,0018 |
6 | Helium | He | 0,0005 |
7 | Ozon | O3 | 0,00006 |
8 | Hydrogen | H | 0,00005 |
9 | Krypton | Kr | Sangat kecil |
10 | Xenon | Xe | Sangat kecil |
11 | Metana | CH4 | Sangat kecil |
Lapisan-lapisan atmosfer
Secara vertical, atmosfer terdiri atas sejumlah lapisan dengan karakteristik berbeda, yaitu lapisan Troposper, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.
Pembagian lapisan atmosfer didasarkan pada perbedaan karakteristik temperature lapisan. Berikut ini ialah pejelasan karakteristik masing-masing lapisan-lapisan atmosfer.
Lapisan troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah. Lebar atau ketingian lapisan troposfer mencapai 16 km di tempat tropis dan terus menurun hingga 10 km di atas kutub. Manusia dan makhluk hidup lainnya yang berada pada lapisan bumi ini mengalami banyak sekali tanda-tanda atau insiden cuaca menyerupai hujan, angin, dan badai. Peristiwa cuaca tersebut tidak ditemukan pada lapisan atmosfer lainnya.
Lapisan stratosfer
Lapisan stratosfer ialah lapisan atmosfer yang terletak di atas lapisan troposfer. Batas antara kedua lapisan ini disebut tropopause. Batas ketinggian lapisan ini mencapai 40 km di atas permukaan bumi. Pada bab puncak atau batas ketinggiannya, suhu sanggup mencapai 270 K dengan rata-rata suhu mnecapai -550⁰C. lapisan atmosfer ini dikenal sebagai lapisan yang mengandung ozon yang berfungsi untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk bumi.
Lapisan mesosfer
Lapisan atmosfer berikutnya yang terletak di atas stratosfer ialah hingga ketinggian 80 km ialah lapisan mesosfer. Pada bab puncaknya, suhu bisa mencapai -900 ⁰C dan kebanyakan meteor terbakar pada lapisan ini. Bayangkan, jikalau meteor tidak terbakar pada lapisan ini, maka kehidupan di permukaan bumi akan terancam kelangsungannya.
Lapisan termosfer
Pada ketinggian 80-300 km dari permukaan bumi terdapat lapisan thermosfer dengan temperature
mencapai 17.000 ⁰C. Pada ketinggian di atas 100 km terjadi ionisasi yang membentuk ion faktual dan electron bebas bermuatan negative. Lapisan dengan konsentrasi elektron bebas disebut dengan ionosfer. Ionosfer dikenal sebagai lapisan yang bisa memantulkan gelombang radio sehingga penting bagi komunikasi radio jarak jauh.
Demikianlah klarifikasi mengenai gejala-gejala atmosfer, sifat-sifat fisik atmosfer, dan lapisan-lapisan atmosfer. Semoga goresan pena ini bermanfaat untuk kita semua.