Friday, July 5, 2019

Pengertian Flora Paku Atau Pteridophyta Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Flora Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku atau Pteridophyta ialah salah satu tumbuhan berpembuluh, yaitu tumbuhan yang mempunyai batang, akar, dan daun sejati. Tumbuhan paku mempunyai pembuluh xilem dan floem yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut. Tumbuhan paku umumnya lebih dikenal dari pada tumbuhan lumut. Tumbuhan paku atau Pteridophyta ini banyak dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias.

Tumbuhan paku atau Pteridophyta banyak hidup di tanah, di pohon-pohon sebagai epifit, dan di dalam air. Beberapa jenis tumbuhan paku banyak mencapai ketinggian 20 meter. Tumbuhan paku atau Pteridophyta ini mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

Tumbuhan paku tidak mempunyai bunga dan daun mudanya menggulung. Tumbuhan paku sudah mempunyai pembuluh dan ikatan pembuluh. Kebanyakan tumbuhan paku atau Pteridophyta mempunyai batang di dalam tanah. Daun tumbuhan paku tumbuh pada rhizome atau rimpang. Ada juga tumbuhan paku yang mempunyai batang di atas tanah, yang biasa disebut paku pohon.

Daun tumbuhan paku atau Pteridophyta ada dua macam, yaitu daun steril dan daun fertil. Daun fertile atau daun subur permukaan bawahnya berbintik-bintik cokelat kehitam-hitaman yang disebut sorus dan sanggup menghasilkan spora. Di dalam sorus terdapat banyak kotak spora yang dilindungi selaput. Daun steril atau daun mandul tidak menghasilkan spora dan disebut tropofil.

Tumbuhan paku atau Pteridophyta hidup di kawasan yang teduh, lembab, atau basah. Ada juga yang hidup menumpang pada pohon sebagai epifit. Epifit artinya hidup menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya.

Tumbuhan paku juga mengalami dua tahap pergiliran keturunan mirip pada tumbuhan lumut. Kedua tahap itu ialah tahap sporofit dan tahap gametofit. Tumbuhan paku atau Pteridophyta menghasilkan spora. Jika spora sudah matang, spora akan tersebar. Spora yang jatuh di kawasan yang subur akan tumbuh menjadi protalium. Pada protalium tumbuh organ mirip akar yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekatkan diri di tanah dan mengisap air serta makanannya.

Pada protalium akan tumbuh anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sel sperma atau sel kelamin jantan sedangkan pada arkegonium akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur. Apabila sel sperma dan sel telur pada tumbuhan paku ini bertemu, maka terjadilah pembuahan yang menghasilkan zigot.

Zigot akan tumbuh menjadi paku muda, dan karenanya protalium mati. Tumbuhan paku muda ini sudah mempunyai akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku atau Pterydophyta gampang ini tumbuh menjadi cukup umur dan menghasilkan spora.

Pada tumbuhan paku atau Pteridophyta, tahap gametofit terjadi pada protalium alasannya protalium menghasilkan sel kelamin, sedangkan tahap sporofit terjadi pada tumbuhan paku alasannya tumbuhan paku menghasilkan spora. 

Tumbuhan paku terdiri atas 3 kelas, yaitu paku ekor kuda atau Equisetiane, paku kawat atau Lycopodinae, dan paku benar atau paku sejati atau Filicinae.


Paku ekor kuda (Equisitinae)


Paku ekor kuda jarang dijumpai di Indonesia. Batang paku ekor kuda tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Dari batang inilah tumbuh cabang-cabang yang berongga dan beruas. Pada setiap ruas terdapat daun-daun yang sangat kecil. Spora terdapat pada ujung cabang yang berbentuk mirip gada. Contoh paku ekor kuda ialah rumput betung atau Equisetum debile.

Tumbuhan paku jenis ini mempunyai rizoma dan tumbuh pada kawasan yang lembab, contohnya di sela-sela rerumputan. Batangnya mengandung zat kersik sehingga sanggup dipakai sebagai materi penggosok.


Paku kawat (Lycopodinae)


Paku kawat atau paku rambut mempunyai batang-batang yang mirip kaki binatang dan penuh dengan daun-daun yang mirip sisik atau berbentuk jarum. Pada ujung batangnya terdapat bulir yang menghasilkan spora. Contoh paku kawat ialah Lycopodium clavatum, Lycopodium cernuum, dan Lycopodium lucidulum.

Lycopodium ludiculum merupakan paku kawat yang tidak mempunyai trobili (sporofit berbentuk kerucut), dan sporangium tersebar di antara mikrofil (daun) yang steril. Lycopodium clavatum dan Lycopodium cernuum ialah paku kawat yang hidup di darat. Tumbuhan paku jenis Lycopodium cernuum sering dipakai dalam pembuatan karangan bunga dan materi obat-obatan.


Paku benar atau paku sejati ( Filicinae )


 mempunyai pembuluh xilem dan floem yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut Pengertian Tumbuhan Paku atau Pteridophyta dan Klasifikasi Tumbuhan Paku  (Pteridophyta)


Paku sejati berdaun lebar dengan susunan tulang daun yang jelas. Paku benar hidup di daratan tinggi atau pegunungan, dataran rendah, dan ada yang hidup di air. Paku benar atau paku sejati ada yang berbentuk tumbuhan perdu dan ada pula yang berbentuk pohon. Sorus paku tersebar di permukaan daun sebelah bawah. Ada juga yang letaknya di pinggir dan di tengah.

Paku sejati dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang hidup di air dan yang hidup di darat. Semanggi atau Marsilea crenata dan Azolla pinnata merupakan jenis tumbuhan paku yang hidup di air. Paku tiang hidup di lereng-lereng pegunungan. Paku sarang burung, paku tanduk rusa dan suplir sanggup hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi. 

Jenis paku sejati yang hidup di darat banyak dipelihara sebagai tumbuhan hias, contohnya paku tiang, paku sarang burung, paku tanduk rusa, dan suplir.

Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian tumbuhan paku, klasifikasi tumbuhan paku atau Pteridophyta dan contoh tumbuhan paku dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.
  

Load comments