Negara mempunyai tujuan untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk kepentingan pemerintah. Negara hanya sebagai alat bagi rakyat untuk mencapai tujuan bersama bukan mempunyai tujuan pada dirinya sendiri. Pada umumya, tujuan setiap negara di dunia ini hampir sama, yaitu membuat kesejahteraan bagi warga negaranya.
Para mahir mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai tujuan negara. Berikut ini ialah beberapa pandangan mahir mengenai tujuan-tujuan negara.
Dalam bukunya berjudul Republic, Plato menyebutkan bahwa negara timbul alasannya ialah adanya kebutuhan-kebutuhan umat manusia. Karena tidak ada insan yang sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri dan mempunyai banyak kebutuhan, maka dibentuklah negara. Tujuan negara berdasarkan pendapat Plato ini ialah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia.
Aristoteles menyatakan bahwa negara dibuat dan dipertahankan alasannya ialah negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warga negaranya.
Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
Menurut Harold J. Laski, tujuan negara ialah mencapai keadaan di mana rakyatnya sanggup mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.
Tujuan negara berdasarkan Lord Shang Yang ialah membentuk kekuasaan. Untuk pembentukan kekuasaan ini ia mengadakan perbedaan tajam antara negara dengan rakyat. Perbedaan ini diartikan sebagai perlawanan atau kebalikan satu terhadap yang lainnya. Shang Yang menyatakan bahwa jikalau ingin membuat negara yang berpengaruh dan berkuasa mutlak, maka ia harus membuat rakyatnya menjadi lemah dan miskin, sebaliknya jikalau orang hendak membuat rakyatnya berpengaruh dan makmur, maka ia harus menyebabkan negaranya lemah.
Menurut Nicollo Machiavelli dalam bukunya Il Principle, pemerintahan itu sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan. Ia tidak baiklah dengan etika kebudayaan, agama, dan sebagainya alasannya ialah semuanya akan melemahkan raja dalam memerintah negaranya. Penguasa harus mempunyai sifat sebagai serigala dan singa. Sebagai serigala ia sanggup mengetahui dan membongkar diam-diam yang sanggup merobohkan negara alasannya ialah kelicikannya. Sebagai singa ia sanggup menaklukkan binatang-binatang buas lainnya.
Kesamaan antara pandangan Machiavelli dan Shang Yang terletak pada sifat-sifat kekuasaan yang harus dimiliki oleh negara, tetapi bedanya ialah bagi Machiavelli di belakang tujuan negara kekuasaan, masih tersembunyi tujuan yang lebih jauh lagi yaitu untuk kepentingan kehormatan dan kebahagiaan bangsa. Sedangkan bagi Shang Yang tujuan negara ialah kekuasaan untuk kekuasaan itu sendiri, lain tidak.
Berbeda dengan Shang Yang dan Machiavelli, pada kala pertengahan Dante mempunyai impian yang dikemukakan dalam bukunya yang berjudul De Monarchie Libri III. Tujuan negara dari Dante bahwa seluruh negara-negara di dunia itu menjadi satu kekuasaan seorang raja.
Menurut Emmanuel Kant, tujuan negara ialah membentuk dan mempertahankan hukum. Untuk mencapai tujuan negara itu, maka negara harus mengadakan pemisahan kekuasaan di mana masing-masing kekuasaan itu mempunyai kedudukan yang sama tinggi dan sama rendah, dihentikan imbas mempengaruhi, saling campur tangan dan saling menguji.
Bagi negara yang menganut aliran Marxisme-Leninisme, tujuan negara ialah untuk membangun masyarakat komunis, sehingga bonum pablicum (kebahagiaan bagi rakyatnya) selalu ditafsirkan dalam rangka tercapainya masyarakat komunis.
Menurut anutan Islam, tujuan negara ialah terlaksananya ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat, menuju pada tercapainya kesejahteraan hidup di dunia, materiil dan spiritual, perseorangan dan kelompok serta mengantarkan pada tercapainya kebahagiaan hidup di alam abadi kelak.
Demikianlah klarifikasi mengenai tujuan negara berdasarkan para ahli. Kita juga sanggup melihat bagaimana tujuan negara berdasarkan anutan Marxisme dan tujuan negara berdasarkan Islam. Semoga bermanfaat.