Ciri-ciri Gymnospermae
Pernah mendaki gunung dan melihat flora pinus ? flora pinus yakni salah satu contoh flora berbiji terbuka atau Gymnospermae. Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka yakni flora yang bijinya tidak terletak dalam buah, tetapi bijinya terletak di daun buah sehingga bijinya tampak dari luar.
Daun buah yakni daun biasa yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu bentuknya memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukan terdapat bakal biji. Karena bakal bijinya tidak diliputi daun buah, flora biji terbuka disebut juga flora biji telanjang.
Berikut ini yakni beberapa ciri flora berbiji terbuka atau Gymnospemae.
Akar
Akar flora gymnospermae kebanyakan berupa sistem perakaran tunggang. Akar ini mempunyai jaringan pengangkut yang terdiri atas sel-sel trakheid. Pada ujung akar terdapat kelompok sel pemula (inisial) yang membentuk plerome (ke dalam) dan kaliptra (ke luar).
Batang
Pada flora berbiji terbuka atau gymnospermae, batangnya berkayu, berbentuk perdu atau pohon. Pada batang terdapat jaringan pengangkut berupa xilem dan floem. Batang dan akar berkambium sehingga selalu mengadakan pertumbuhan sekunder. Batang flora biji terbuka, ada yang lurus, contohnya pada pakis haji serta ada yang bercabang contohnya pada ginkgo dan belinjo.
Daun
Daun gymnospemae berbentuk jarum contohnya pada pinus dan cemara. Seperti pita bertulang daun sejajar, contohnya pada pakis haji, atau berdaun lebar dengan tulang daun menyirip contohnya pada belinjo. Daun berwarna hijau alasannya yakni mengandung klorofil yang berguna pada proses fotosintesis.
Bunga
Bunga pada gymnospermae bukan bunga sebenarnya. Jika mempunyai mahkota bunga, maka mahkota bunga tersebut berwarna tidak mecolok.
Biji
Biji tidak terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan organ reproduksi flora berbiji terbuka. Ada dua macam daun buah, yaitu daun buah jantan yang menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan daun buah betina yang menghasilkan sel-sel kelamin betina.
Golongan gymnospermae
Gymnospermae digolongan menjadi 5 kelas, yaitu Pteridospermae (paku biji), Cycadinae, Ginkgoinae, Gnetinae, dan Coniferinae.
Pteridospermae
Pteridospermae merupakan peralihan dari flora paku ke gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah.
Cycadinae
Cycadinae mencakup kira-kira 100 spesis yang sebagian besar ibarat pohon palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang, serta berdaun beragam yang terdapat pada ujung batang. Kebanyakan flora jenis ini merupakan flora tropis dan subtropics. Tanaman ini banyak dibudidayakan sebagai tumbuhan hias dan diambil getahnya. Contoh gymnospermae kelas cycadinae yakni pakis haji.
Ginkgoinae
Satu-satunya anggota spesies ini yang masih bertahan hidup yakni Ginkgo biloba. Tanaman ini sangat populer alasannya yakni mempunyai kegunaan untuk menyembukan banyak penyakit. Tanaman ini banyak dikembangbiakkan di kawasan perkotaan alasannya yakni sifatnya yang tahan terhadap udara yang tercemar.
Gnetinae
Gnetinae yakni kelas gymnospermae yang dianggap mempunyai perkembangan evolusi paling tinggi alasannya yakni mempunyai bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua, serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh flora kelas ini yakni belinjo.
Coniferinae
Tumbuhan berbiji terbuka kelas ini mencakup kira-kira 600 spesis yag didominasi oleh pinus sebanyak 80 spesies. Kebanyakan mempunyai daun yang selalu hijau. Tumbuhan ini tersebar luas terutama di kawasan yang berdataran tinggi. Bagian flora kelas ini sangat bermanfaat, contohnya kayu pinus untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah damar untuk pembuatan cat.
Demikianlah klarifikasi mengenai ciri-ciri flora biji terbuka atau gymnospermae dan macam-macam kelas gymnospermae. Semoga goresan pena ini semakin memperlihatkan pemahaman mengenai tumbuhan berbiji terbuka.