Wednesday, January 1, 2020

Klasifikasi Jamur : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Dan Deuteromycota

Dalam pembagian terstruktur mengenai lima kingdom, jamur diklasifikasikan menjadi empat divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota. Berikut ini yakni klarifikasi mengenai klasifikasi jamur.


Zygomycota


Zygomycota umumnya merupakan organisme darat yang hidup di tanah maupun pada flora atau binatang yang membusuk. Ada sekitar 600 spesie jamur yang diidentifikasikan ke dalam divisi Zygomycota. Nama Zygomycota sendiri berasal dari cara perkembangbiakannya yang dilakukan dengan membentuk zigospora.

Zigomycota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Bersifat saprofit.
  2. Hifa tidak bersekat (sehingga terlihat mirip pipa) dan mempunyai beberapa inti.
  3. Menyerap masakan melalui hifa (rhizoid).
  4. Miselium bercabang banyak.
  5. Dinding sel tersusun dari kitin.
  6. Tidak mempunyai zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding.
  7. Perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan memakai spora perkembangbiakan secara seksual terjadi dengan peleburan antara dua hifa, yaitu hifa konkret dan hifa negatif


Ada beberapa pola jamur yang termasuk ke dalam divisi Zygomycota, antara lain :
  1. Rhizopus stolonifer, Rhizopus oryzae, dan Rhizopus nigriicans terdapat pada ragi tempe.
  2. Murcor mucedo, hidup sebaga saprofit pada sisa flora dan hewan, mirip kotoran ternak dan roti busuk.
  3. Sclerospora maydis, hidup sebagai benalu pada butir jagung.



Ascomycota


Ascomycota merupakan kelompok jamur terbesar di antara keempat divisi jamur. Lebih dari 600.000 spesies jamur telah diidentifikasikan ke dalam divisi Ascomycota. Secara umum, Ascomycota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Sebagian besar hidup pada habitat air dan bersifat sebagai saprofit atau patogen pada tumbuhan.
  2. Hifa bersekat-sekat dan tiap sel mempunyai satu inti.
  3. Dinding sel tersusun dari kitin.
  4. Ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
  5. Beberapa jenis Ascomycota ada yang hidup bersimbiosis dengan ganggang hijau atau ganggang biru membentuk liken (lumut kerak).
  6. Mempunyai askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung daerah terbetuknya spora. 
  7. Perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual sanggup dilakukan dengan pembentuka tunas, konidium, klamidospora dan fragmentasi. Adapun perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora.

Jamur Ascomycota mempunyai beberapa jenis. Contoh jamur yang termasuk divisi Ascomycota antara lain :
  1. Sacharomyces cereviceae, merupakan organisme yang bisa mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida dalam proses fermentasi sehingga banyak dipakai sebagai ragi dalam pembuatan roti.
  2. Aspergillus niger, bermanfaat untuk menjernihkan sari buah dan merupakan organisme penyebab atomycosis.
  3. Aspergillus flavus, sebagai penghasil racun olfactocsin.



Basidiomycota


Basidiomycota umumnya merupakan jamur yang hidup sebagai saproba. Nama Basidiomycota bahwasanya berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang bentuknya mirip gada. Ciri-ciri Basidiomycota yakni sebagai berikut :
  1. Hidup terestrial saprofit, benalu atau membentuk mikorhiza.
  2. Umumnya merupakan organisme bersel banyak (multiselluler).
  3. Hifa bersekat dan mengandung inti haploid.
  4. Mempunyai badan buah yang tampak terperinci di permukaan tanah. Tubuh buahnya disebut basidiokarp, tersusun atas hifa bersekat dengan cuilan ujung berupa basidium yang berisi spora (basidiospora) dan dikariotik.
  5. Bentuk basidiokarp beraneka ragam. Ada yang pipih, berombak, mirip payung, bundar bertangkai, lunak, dan keras mirip kayu.
  6. Mempunyai tiga macam miselium, yaitu miselium primer, miselium sekunder dan miselium tersier. Miselium primer adalan miselium yang sel-selnya berinti satu hasil pertumbuhan basidiospora. Miselium sekunder yakni miselium yang sel-selnya berinti dua. Adapun miselium tersier yakni miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang terhimpun membetuk jaringan yang teratur pada pembentukan basidiokarp dan basidiosfor yang menghasilkan basidiospora.
  7. Perkembangbiakannya secara seksual dan secara aseksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan beberapa cara, antara lain membentuk spora vegetatif berupa konidia pertunasan fragmentasi. Sedangkan perkembangbiakan seksual Basidiomaycota ditandai dengan pembentukan basidiospora.

Jamur Basidiomycota ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Berikut ini yakni beberapa pola jamur yang termasuk dalam kelompok Basidiomycota, antara lain :
  1. Volvariella volvacea (jamur merang), biasanya tumbuh pada medium yang mengandung selulosa (contohnya jerami) dengan kelembaban tinggi. Jamur ini sanggup dimasak dan menjadi materi makanan.
  2. Auricularia politricha (jamur kuping), hidup pada batang flora yang telah mati. Jamur ini sanggup dimasak dan dijadikan materi makanan.
  3. Armanita verma, sifatnya beracun.


 jamur diklasifikasikan menjadi empat divisi Klasifikasi Jamur : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota

Deuteromycota


Deuteromycota dikenal sebagai fungi imperfecti, yaitu jamur yang tidak tepat alasannya yakni belum diketahui tahap seksualnya. Deuteromycota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Hifa bersekat.
  2. Dinding sel tersusun dari kitin.
  3. Spora terbentuk secara vegetatif dan fase kawinnya belum diketahui.
  4. Perkembangbiakan secara aseksual, yaitu dengan konidium. Sedangkan perkembangbiakan seksualnya belum diketahui.
  5. Umumnya bersifat merusak atau menimbulkan penyakit.


Beberapa jenis Deuteromycota antara lain :
  1. Altenaria sp. penyebab bau tumbuhan tomat dan kentang.
  2. Epidermophyton floocosum, penyebab kutu air.


Demikianlah klarifikasi mengenai klasifikasi jamur. Semoga goresan pena ini bermanfaat untuk kita semua. 

Load comments